Gempa Banten, Sirine Tsunami BMKG di Pantai Labuan Tak Bunyi

CNN Indonesia
Jumat, 02 Agu 2019 22:24 WIB
Petugas BPBD Pandeglang menyatakan sirine peringatan tsunami BMKG di Pantai Labuan tak berbunyi usai gempa Banten.
Ilustrasi. (AFP PHOTO / ADEK BERRY)
Jakarta, CNN Indonesia -- Alarm atau sirine peringatan tsunami yang terpasang di Posko Labuan, Pandeglang, Banten milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak mengeluarkan bunyi usai gempa, Jumat (2/8) malam.

Hal itu dikabarkan Anggota Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Endan Permana yang bertugas di sana saat dihubungi CNNIndonesia.com.

"Untuk alarm Posko Labuan tidak bunyi," ujarnya beberapa saat setelah gempa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endan mengatakan alat peringatan tersebut adalah milik BMKG, bukan milik pihak lain.

"BMKG," tuturnya.

Atas gempa yang terjadi sekitar pukul 19.03 WIB itu, BMKG sendiri sempat memberikan peringatan dini tsunami. Belakangan, BMKG telah menyatakan mengakhiri peringatan dini tsunami itu pada pukul 21.35 WIB.

Wilayah Labuan sendiri tak jauh dari pusat gempa yang berpusat di Barat Daya Banten. Semula BMKG menyatakan gempa yang terjadi berkekuatan 7,4 SR. Namun, setelah pemutakhiran data kekuatan gempa itu direvisi menjadi magnitudo 6,9.

Selain itu, dalam jumpa pers malam ini, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tak ada gempa susulan yang terdeteksi telah terjadi.

Pada 2017 lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono pernah menjelaskan kepada media tentang cara kerja sistem peringatan tsunami. Dia mengatakan jika terjadi gempa di atas skala 6,5 skala richter dengan pusat gempa kurang dari 70 km di laut, maka termasuk tipikal gempa yang berpotensi tsunami. Setelah itu, sistem peringatan tsunami mengeluarkan bunyi sirine.


Akan tetapi, itu tidak terjadi di Posko Labuan pada hari ini, Jumat (2/8). Pada pukul 21.35 WIB BMKG menyatakan peringatan dini tsunami berakhir. Warga diminta kembali ke tempat tinggal masing-masing dan tetap waspada.

Sebelumnya, mayoritas warga yang bermukim di sepanjang pantai Barat Banten mengungsi ke daerah yang lebih Tinggi tak lama usai merasakan gempa. Mereka takut terjadi tsunami.

Endan mengatakan sebagian besar warga di Pantai Carita hingga wilayah Labuan mencari tempat yang lebih aman. Mereka berlarian. Ada pula yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil

"Sementara ini masyarakat pesisir pantai sudah pada mengungsi. Pantai Carita, Panimbang, Kecamatan Sumur dan Taman Jaya dan Labuan," ujar Endan.


[Gambas:Video CNN] (bmw/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER