Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas atau punya kesan tersendiri terhadap KH Maimoen Zubair atau
Mbah Moen yang meninggal saat ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8). Bagi pria yang karib disapa Gus Yaqut itu, Mbah Moen adalah sosok spesial.
Yaqut mengatakan, Mustasyar PBNU itu merupakan figur yang telah memberikan ijazah mars Syubbaanul Wathan kepadanya. Ijazah itu diberikan ketika Gus Yaqut berkunjung ke Pesantren Al Anwar Sarang Rembang yang diasuh Mbah Moen.
"Saat kami sowan ke Pesantren Al Anwar Sarang Rembang, Kiai Maimoen mengijazahkan syair Syubbaanul Wathan yang beliau dengar tiap hari saat mondok di Pesantren Tambak Beras, Jombang," kata Gus Yaqut melalui rilis, Selasa (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gus Yaqut, ijazah Mbah Moen berupa lagu karya KH Wahab Hasbullah itu membuktikan pandangan beliau yang utuh tentang berbangsa Indonesia adalah martabat, mempertahankan NKRI adalah harga diri.
"Semoga teladan yang telah diberikan Mbah Maimoen tentang agama dan bangsa bisa menjadi bekal kita menghadapi tantangan bangsa ini," kata dia.
GP Ansor sendiri sangat kehilangan atas meninggalnya Mbah Moen di usia 91 tahun. Mbah Moen dianggap sebagai sosok yang menyatukan semua kalangan di Indonesia.
"GP Ansor kehilangan figur ulama yang memperjuangkan nilai-nilai Islam dan ke-Indonesiaan. Sosok pemersatu semua kalangan dan figur teladan bagi Ansor,'' kata Gus Yaqut.
GP Ansor juga mengajak untuk mendoakan Mbah Moen dan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik bagi almarhum. Gus Yaqut mengaku melihat sosok Mbah Moen sebagai sosok yang alim, faqih, dan juga muharrik atau penggerak.
"Kedalaman ilmu beliau tak perlu diragukan lagi, belajar dan banyak ulama baik di Indonesia maupun Arab Saudi menunjukkan beliau sosok yang selalu ingin mengisi ilmunya," ucap dia.
"Beliau juga penggerak bagi NU dan bangsa ini. Mari kita panjatkan Fatihah untuk beliau. Insya Allah husnul khotimah," katanya.
[Gambas:Video CNN] (tst/osc)