Jakarta, CNN Indonesia --
Polda Metro Jaya menangkap 234 orang selama satu bulan menggelar operasi Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (Operasi KKYD). Jenis kejahatan tertinggi dalam satu bulan itu adalah
pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan.
Pencurian dengan pemberatan berdasarkan KUHP Pasal 363 adalah pencurian biasa yang disertai oleh keadaan tertentu yang memberatkan. Keadaan tertentu yang dianggap memberatkan antara lain, barang yang dicuri hewan (memamah biak); dilakukan saat kebakaran, gempa, banjir; dilakukan malam hari; pelaku dua orang.
"Ada 234 tersangka dan 210 barang bukti telah diamankan. Ada juga Empat orang yang kami berikan tindakan tegas dan terukur, karena tersangka melawan dan sebagainya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono saat jumpa pers di kantornya, Senin (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot Eddy Pramono menjelaskan perbedaan KKYD dari operasi kepolisian yang lain. Ia menyebutkan KKYD fokus menangani jenis kejahatan jalanan atau
street crime dan kejahatan konvensional yang meresahkan warga seperti begal, pencurian, dan lain-lain.
Ratusan barang bukti dan para tersangka dijejerkan dalam jumpa pers hari ini. Barang bukti itu antara lain senjata tajam, senjata api, ponsel, hingga ganja.
Data Polda Metro Jaya dalam sebulan oeprasi KKYD polisi mengamankan barang bukti dengan rincian 7 senjata api, 26 senjata tajam, 23 peluru, 52 motor, 12 mobil, 98 ponsel, 12 Laptop dan 172,39 gram ganja. Polisi juga mencatat kerugian masyarakat sebanyak Rp89 juta.
Gatot menjelaskan jenis kejahatan yang paling banyak dilakukan merupakan kejahatan jenis pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan.
Polda Metro Jaya menggandeng lima polres di ibu kota dalam menggelar operasi KKYD. Berdasarkan catatan, Polres Jakarta Barat memiliki jumlah penanganan kasus terbanyak, yakni berjumlah 19 kasus, dari seluruh jajaran Polres.
"Polres terbanyak (kasusnya) itu Polres Jabar, 19 kasus. Mayoritas kejahatan berupa pencurian motor," kata Gatot.
Selain melakukan penangkapan, Operasi KKYD juga turut melakukan pembinaan. Selama sebulan operasi, Gatot menyatakan telah ada 200 irang yang dibina sebagai bentuk pencegahan kejahatan.
"Kita melakukan pembinaan, kemudian pencerahan, kepada warga yang dianggap berpotensi akan melakukan kejahatan, namun belum berstatus tersangka," kata Gatot.
"Contohnya, kalau kita lihat ada sekelompok orang berpotensi mau tawuran, itu dilakukan pembinaan dulu. Kemudian, setelahnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Ini sebagai tindakan preventif," ujarnya lagi.
Gatot merujuk data hasil operasi KKYD selama sebulan mengklaim ada penurunan angka kejahatan dibandingkan data tahun lalu. Dia menyatakan operasi KKYD akan tetap dilakukan secara terus menerus agar situasi semakin kondusif.
"Ini untuk meningkatkan situasi kondusif serta keamanan bagi masyarakat. Selain itu, juga untuk Investor agar mau berinvestasi di sini, dan kesejahteraan rakyat," Kata Gatot.
[Gambas:Video CNN] (ara/wis)