Jakarta, CNN Indonesia --
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam berpesan kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) agar mampu memahami dan menghayati atas kepercayaan yang diberikan. Sehingga setiap langkah para siswa terpilih ini harus disertai semangat tinggi, utamanya tentang pengorbanan para pejuang bangsa demi kemerdekaan Republik Indonesia.
"Hal ini sangat penting saya pesankan, sebab, sebagai generasi muda, generasi milenial, yang belum pernah merasakan pahit getirnya perjuangan membela dan mempertahankan proklamasi kemerdekaan, tentunya sangat membutuhkan penghayatan akan makna dan nilai-nilai historis yang terkandung pada bendera yang akan dikibarkan," ujar Baddrut dalam keterangan tertulis.
Hal itu disampaikannya dalam prosesi pengukuhan Paskibraka 2019 yang diselenggarakan di Mandepa Agung Ronggo Sukowati, Pamekasan, Kamis (15/8/2019). Menurut Baddrut, sang dwiwarna merah dan putih pada bendara pusaka, terkandung nilai historis yang sangat sakral.
"Apabila kita mampu meresapi dan menghayatinya dengan baik, insyaallah tidak akan pernah ada kesangsian dan keraguan di hati untuk mempertahankan dan melanjutkan cita-cita proklamasi," ujarnya.
Baddrut menambahkan, penghayatan tersebut tidak boleh hilang dan musnah begitu saja, setelah Paskibraka selesai melaksanakan tugas. Ia meminta agar Paskibraka terpilih dapat memantapkan penghayatan itu dalam setiap gerak langkah kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan dijalani pada masa-masa berikutnya.
"Apabila hal ini dapat kalian lakukan, serta diikuti oleh seluruh generasi seangkatan kalian dan sesudahnya, insyaallah cita-cita proklamasi itu, akan terus menjadi sumber inspirasi dan motivasi perjuangan membangun bangsa dan negara," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Baddrut mengucapkan selamat, atas terpilihnya para siswa yang telah terpilih menjadi anggota Paskibraka. Hal itu karena menurutnya, tidak mudah bagi seorang pelajar untuk mendapatkan kehormatan dan kepercayaan negara sebagai pasukan pengibar bendera.
"Untuk mendapatkan kepercayaan ini, kalian harus melalui proses seleksi yang cukup ketat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan latihan fisik dan mental yang cukup melelahkan," ujar Baddrut.
 Anggota Paskibraka Kabupaten Pamekasan (Foto: dok. Pemkab Pamekasan) |
Terkait dengan latihan-latihan yang cukup melelahkan tersebut, lanjut Baddrut, hendaknya disadari tugas yang akan dilakukan adalah tugas mulia, agung, dan suci. Karena bendera pusaka yang akan dikibarkan adalah panji dan simbol kebesaran bangsa yang telah berjuang membebaskan diri dari penjajahan sekitar 350 tahun lamanya.
"Dapat kita bayangkan, selama kurang lebih 350 tahun, sang dwiwarna itu telah diperjuangkan untuk bisa berkibar dengan bebas di angkasa bumi pertiwi. Selama itu pula telah ratusan ribu dan mungkin jutaan pahlawan bangsa telah gugur," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Baddrut, mendapatkan kepercayaan sebagai anggota paskibraka pada detik-detik proklamasi kemerdekaan, merupakan kehormatan tersendiri, yang akan memberikan kebanggaan kepada diri sendiri, orang tua, dan seluruh keluarga.
"Semoga sukses melaksanakan tugas suci yang akan kalian emban. Kepada semua pihak yang ikut membantu mendukung suksesnya tugas-tugas Paskibraka ini, tidak lupa saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya," pungkasnya.
(adv/adv)