Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua MPR Zulkifli Hasan atau
Zulhas mengatakan
ibu kota negara bisa terus dipindah dalam rangka pemerataan ekonomi. Jika ibu kota negara selanjutnya berada di Pulau Kalimantan, bisa saja dipindah lagi ke Pulau Sumatra.
"Kan nanti habis Kalimantan bisa Sumatra, bisa [pulau] mana, bisa aja kan," ujar Zulhas usai upacara di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).
Zulhas mengatakan pemindahan ibu kota negara memang perlu dilakukan demi pemerataan ekonomi. Dia memberi contoh negara Brasil yang pernah lima kali memindahkan ibu kota negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu yang prioritas banyak. Tapi bahwa ada pemerataan (ekonomi), saya kira perlu (pemindahan ibu kota). Kaya Brasil itu lima kali pindah ibu kota," kata Zulhas.
Meski begitu, bukan berarti Zulhas menganggap remeh proses pemindahan ibu kota. Dia mengatakan harus ada kajian yang sangat detail.
Sebelumnya diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mengungkapkan rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke salah satu tempat di Pulau Kalimantan.
Menurut Zulhas, pemerintah perlu memperhatikan sarana dan prasaran hingga daya dukung lingkungan untuk lokasi ibu kota negara yang baru nanti.
"Ada sarana prasarana pendukung, ada juga mengenai keadaan alamnya sumber air, daya dukung lingkungan dan lain lain-lain itu juga harus diperhitungkan," ujar Ketua Umum PAN tersebut.
Sebelumnya, di hadapan Sidang Bersama DPD dan DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8), Jokowi meminta izin pemindahan ibu kota negara. Jokowi memohon izin kepada seluruh peserta sidang dan rakyat Indonesia memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," kata Jokowi.
Dalam Sidang Tahunan itu, pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan juga terselip dalam doa penutup yang disampaikan Anggota DPD Muhammad Idris dari Provinsi Kalimantan Timur. Dia berdoa agar lokasi ibu kota negara yang baru terletak di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Sejauh ini, Presiden Jokowi memang belum membeberkan lokasi tepat ibu kota negara baru. Dia baru sekadar memberi kisi-kisi bahwa ibu kota negara yang baru akan berlokasi antara di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
"
Allahumma ya Allah, Yang Maha Agung, sekiranya pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia itu ya Allah, sebagai solusi yang terbaik untuk mengatasi segala kesulitan ibu kota negara, maka mohon Ya Rab, bulatkan tekad para pemimpin kami, para pejabat lembaga tinggi negara, alim ulama, cendekiawan, cerdik pandai, masyarakat," ucap Idris saat membacakan doa penutup Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
(bmw/fra/stu)