Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (
Kemenristekdikti) Ainun Naim mengaku langsung menelpon Rektor Univeristas Cendrawasih saat mengetahui informasi kerusuhan yang terjadi Manokwari (Papua Barat) dan Jayapura (
Papua) pada Senin (19/8).
Hal ini dilakukan Ainun untuk meredam aksi serta memastikan para mahasiswa di Papua aman, dan tidak melakukan aksi kerusuhan yang terpancing kejadian menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.
"Kemarin saya kontak dengan Rektor di (Universitas) Cendrawasih. Sudah tidak ada masalah," kata Ainun ditemui di Gedung The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengingatkan agar semua pihak bersabar dan tenang dalam menyikapi insiden itu. Sebab kata dia, di Papua sendiri saat ini telah cukup tenang dan aman.
Menurutnya walaupun masih ada gesekan-gesekan, itu merupakan hal yang biasa terjadi dan tak perlu dibesar-besarkan.
"Sekarang sudah tenang, kita ingatkan supaya bersabar, semuanya saudara, kalau ada gesekan sedikit ya biasa lah. Tapi sudah tenang," kata Ainun.
Selain itu, sambungnya, demi meredam aksi rusuh terjadi di beberapa daerah adalah dengan mengingatkan secara terus-menerus para mahasiswa sebagai agen pendamai.
Namun kata dia, semua pihak tanpa kecuali harus memahami dan bisa membedakan soal aksi yang dibawa mahasiswa.
Sementara itu, sambung Ainun, Kemenristekdikti pun terus mengingatkan pihak kampus agar terus mengawasi gerak-gerik mahasiswanya terutama saat di lingkungan pendidikan.
"Ya kita ingatkan mereka dari kampusnya. Dan juga kan ya kita harus bedakan antara orang mengkritik kemudian yang sifatnya katakanlan melanggar. Harus bedakan. Kalau kritik ya boleh-boleh saja," katanya.
"Tapi juga tidak boleh kemudian dengan cara menyebar kebencian, menimbulkan kerusuhan. Tapi yang namanya orang kan juga banyak. Ini kita ingatkan sekarang udah tenang," sambung Ainun.
Lebih lanjut Ainun mengklaim selama ini pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya dan pengawasan terhadap mahasiswa-mahasiswa asal Papua.
Sejak memasuki dunia kampus, kata Ainun, mereka langsung dikenalkan dengan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai Pancasila sampai dengan pentingnya perdamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tidak perlu bersikap keras, menjauhi organisasi terlarang, jauhi narkoba, kami terus sosialisasikan sejak mereka masuk," kata dia.
Para ASN di Papua AmanDi tempat yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin menilai tak ada masalah dengan kondisi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Papua pascainsiden kerusuhan di Manokwari dan Jayapura, Senin (21/8).
"Tentang kondisi ASN di Papua, enggak ada masalah. Karena permasalahan di Papua dan Papua Barat sudah selesai kan," kata Syafrudin ditemui di Gedung The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (21/8).
Mantan Wakapolri itu juga mengaku telah mendapat informasi pasti soal kondisi di Papua saat ini. Itulah yang membuat Syafruddin memastikan saat ini Papua telah kembali kondusif.
Syafrudin mengatakan kerusuhan di Papua hanya masalah miskomunikasi yang dipancing dengan informasi-informasi hoaks.
"Itu hanya miskomunikasi karena serangan hoaks yang terjadi di Papua dan Papua Barat dan juga di Jawa Timur dan beberapa daerah lain tapi itu sudah bisa dikendalikan dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Warga di Manokwari dan Jayapura menggelar aksi protes pada Senin kemarin (19/8). Selain itu, aksi juga dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Sorong yang hingga kini masih berlangsung.
Rusuh di Manokwari, Jayapura, dan Kota Sorong pada Senin (19/8) lantas menyulut aksi solidaritas di Medan dan Bandung. Para mahasiswa di dua kota itu menggelar aksi unjuk rasa mengecam perlakuan terhadap rekan-rekan mereka di Surabaya dan Malang.
Namun, situasi rusuh itu berlanjut di beberapa titik lain seperti di Sorong, Papua Barat pada Selasa (20/8). Dan, hari ini terpantau terjadi di Fakfak (Papua Barat) dan Timika (Papua).
(tst/kid)