Mahasiswa Papua Tuntut Penangkapan Pelaku Rasialisme

CNN Indonesia
Rabu, 28 Agu 2019 04:37 WIB
Mahasiswa Papua di Kota Bandung, Jabar, meminta aparat untuk mengusut tuntas tindak rasialisme dalam insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Papua.
Ilustrasi. Sejumlah mahasiswa Papua di Kota Bandung, Jabar, menuntut aparat kepolisian untuk menangkap pelaku rasialisme dalam insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Papua. (CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan mahasiswa dan pemuda asal Papua meminta aparat untuk menangkap aktor intelektual dalam tindakan rasialisme saat insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, pada medio Agustus lalu. Hal itu disampaikan dalam aksi yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8).

"Polrestabes Surabaya, Kodim, dan Pemkot Surabaya bertanggung jawab atas pembiaran terhadap TNI, Satpol PP, dan ormas reaksioner yang dengan sewenang-wenang mengepung dan merusak asrama," ujar perwakilan massa aksi, Robertu Rumpumbo.

Tak sampai di situ, massa aksi yang tergabung dalam Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Militerisme tersebut juga meminta aparat, khususnya Polri, memecat provokator penyerangan asrama di Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tangkap dan adili pelaku pemberangusan ruang demokrasi di Surabaya yang menyebabkan lima orang luka berat dan belasan lainnya luka ringan," ujar Robertus.

Aksi dilakukan dengan berjalan kaki menuju Markas Komando Daerah Militer (Makodam) III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung. Massa aksi terlihat membawa spanduk bertuliskan referendum dan sejumlah poster berbunyi sikap protes terhadap tindak rasialisme.

Aksi yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB itu sempat terhadang oleh pihak kepolisian. Polisi memblokir lokasi sekitar Makodam III Siliwangi dengan peralatan lengkap.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Irman Sugema mengatakan, pihaknya tidak mengizinkan massa menggelar aksi di depan Makodam III Siliwangi. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tak memperbolehkan kawasan militer menjadi lokasi aksi massa.

"Aksi penyampaian aspirasi hanya boleh dilakukan maksimal 500 meter dari Kodam. Kita hanya coba menaati aturan itu. Tapi, silakan menyampaikan aspirasi, kita tidak menghalangi," kata Irman di sela aksi unjuk rasa.

Setelah negosiasi yang alot, lokasi aksi pun berpindah menuju kawasan sekitar Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika.

[Gambas:Video CNN] (hyg/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER