Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Tjahjo Kumolo tak mempermasalahkan kunjungan Gubernur Papua
Lukas Enembe ke Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Tjahjo sebelumnya sempat melarang para kepala daerah di Papua dan Papua Barat meninggalkan daerahnya selama kondisi masih panas.
"Sudah izin saya bahwa dia akan ketemu mahasiswa Papua, Gubernur Jawa Timur," kata Tjahjo di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Rabu (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo berujar izin itu disampaikan Lukas kala bertemu dirinya di Jakarta. Saat itu, keduanya menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo terkait kondisi Papua.
Meski begitu, Tjahjo enggan berkomentar lebih lanjut terkait kunjungan Lukas ke Surabaya, termasuk soal penolakan mahasiswa Papua terhadap Lukas.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo melarang seluruh pimpinan daerah di Papua dan Papua Barat meninggalkan wilayah pasca-tindakan rasisme di Surabaya berujung aksi unjuk rasa.
Tjahjo meminta para kepala daerah melakukan penguatan dengan elemen-elemen masyarakat untuk meredakan ketegangan akibat aksi rasisme tersebut.
"Kalau ada demo, baik sudah izin kepolisian atau belum, tolong diterima. Apapun mereka adalah warganya, dibimbing dengan baik, diberikan penjelasan dengan baik, baik dari berita hoaks dan sebagainya," ucap Tjahjo di Gedung KPK, Kamis (22/8).
Namun kemarin Gubernur Papua Lukas Enembe melakukan kunjungan ke Surabaya. Ia bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa.
Lukas juga sempat mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Namun ia ditolak masuk. Lukas berencana menjadwal ulang pertemuan tersebut.
"Jadi ini mungkin terlalu emosi, terlalu cepat. Kita akan
schedule ulang. Yang penting kita aman, Jatim aman, orang Papua aman," kata Lukas di Surabaya, Selasa (28/8).
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)