Palembang, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah
Sumatera Selatan memberangkatkan 250 personel Brigade Mobil (
Brimob) ke Provinsi
Papua untuk memperkuat keamanan yang akhir-akhir ini sedang memanas. Ratusan personel tersebut tidak akan dipulangkan hingga situasi kondusif.
Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Firli Bahuri mengatakan, pengiriman pasukan tersebut merupakan instruksi Mabes Polri untuk mempertebal personel keamanan di Papua. Ia menegaskan personelnya dikirim bukan untuk operasi represif.
"Sesuai arahan Kapolri, kita berangkatkan 250 orang. Saya tidak bisa memastikan berapa lama mereka ditugaskan, namun Brimob akan siap kapan pun untuk mengayomi masyarakat," ujar Firli saat melepas pasukan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Jumat (30/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak boleh melakukan kekerasan. Namun diperbolehkan mengambil tindakan tegas terukur sesuai SOP dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya menambahkan.
Firli mengaku belum tahu lokasi penempatan 250 personel Brimob Sumatera Selatan kala bertugas di Papua nanti. Dia mengatakan penugasan itu sepenuhnya kewenangan Polda Papua.
Ia menegaskan para personel Brimob dari Sumsel akan siap ditugaskan dimana pun untuk membantu aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat kembali kondusif.
"Brimob tampil untuk memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat Papua. Namun kita pun akan melakukan tindakan tegas ke pelaku dan kelompok kriminal yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat," tambah Firli.
Penambahan pasukan Brimob ke Papua sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir. Pada Kamis (22/8), Polda Maluku Utara (Malut) mengirim 100 personel Brimob ke Papua dalam rangka pengamanan Amanusa II Polda Papua dan Papua Barat.
"Personel yang dikirim nanti akan membantu pengamanan di Papua," kata Kapolda Malut Brigjen Suroto saat menjadi inspektur upacara dalam pelepasan 100 personel Brimob Polda Malut di Ternate, dikutip
Antara.
Sementara itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pihaknya telah mengirim 300 personel Brimob ke Deiyai dan Paniai, Papua. Itu dilakukan untuk mengamankan daerah setelah terjadi kerusuhan yang menyebabkan anggota TNI tewas.
"Kita sudah kirim pasukan. Kalau tidak salah 300 orang menuju Deiyai dan Paniai," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/8).
Tak hanya dua daerah itu, Tito juga mengaku mengirim anak buahnya ke Jayapura untuk menjaga situasi dan kondisi di kota itu. Dia berharap kerusuhan dan kontak senjata yang memakan korban tidak kembali terjadi.
[Gambas:Video CNN] (idz/wis)