Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
Hendropriyono angkat bicara tentang dugaan oknum provokasi
Papua. Menurutnya, bangsa Indonesia harus bersatu dan tidak ikut
celometan (ikut campur dengan berisik) menanggapi aksi para oknum tersebut.
"Kita harus bersatu menghadapi yang begituan (oknum), jangan justru bangsa kita ikut
celometan, tidak malu-malunya berkhianat di depan anak-anak muda kita. Kaum muda kan tahunya bangsa kita Indonesia ini satu," kata Hendropriyono usai menjamu Prabowo di kediamannya di Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
Menurut Hendropriyono, ada pihak-pihak yang
celometan dengan tujuan menguntungkan diri atau kelompoknya sendiri. Artinya, sama saja dengan melakukan tindakan pengkhianatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada yang
celometan hanya karena ingin dapat panggung untuk nama sendiri, juga untuk LSM-nya, untuk kelompoknya, untuk
interest mereka sendiri, berhentilah. Itu pengkhianatan namanya," katanya.
Untuk itu, kata dia, masyarakat Indonesia tidak boleh ikut memberikan suatu pandangan yang akan menguntungkan pihak seberang.
"Karena orang asing (provokator) ngapain masuk-masuk, ngaduk-ngaduk negeri kita, dan masa kita ikut-ikutan kasih pandangan yang menguntungkan mereka, Itu kan pengkhianat. Saya kasih tahu, lebih baik kita tambah 1000 musuh daripada satu orang pengkhianat," ujarnya.
Hendropriyono mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa berakibat 'memberikan panggung' kepada mereka yang bertujuan mengacak-acak Indonesia. Serta, untuk tidak turut menyebarkan hoaks, mengingat sasaran hoaks yang tidak terbatas.
"Jangan kasih panggung kepada orang-orang asing yang 'main', baik dia ada di luar negeri maupun di Papua. Dia ngacak-acak negeri kita, jangan kasih panggung," katanya menegaskan.
Ia kemudian menyinggung nama Benny Wenda yang disebutnya bagian dari pihak provokator. Ia berujar "Ada kan, orang asing (provokator), Benny Wenda, kan orang asing bukan orang Indonesia."
'Perang' memerangi hoaks, ujar Hendropriyono, harus dilakukan bersama-sama oleh rakyat Indonesia. Ia menyatakan, Pancasila sebagai ideologi harus dijaga.
"Yang mempersatukan kita cuma satu, yaitu ideologi yaitu Pancasila. Kebhinekaan kita harus kita jaga. Biar enggak pecah belah," kata Hendropriyono.
Sebelumnya, Hendropriyono menjumpai Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Senayan, Jakarta, mulai 19.00 sampai 21.30 WIB pada Kamis (5/9). Dalam kesempatan itu, keduanya melepas kangen sekaligus membahas permasalahan Indonesia, termasuk persoalan Papua.
Mantan Ketua Badan Intelijen Negara(BIN) itu juga mengaku sudah bertemu dan bercakap dengan Ketua Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu sebelumnya.
Menurutnya, percakapannya dengan kedua tokoh tersebut menghasilkan masukan-masukan bernilai patriotik dalam mendukung pemerintah terkait penyelesaian persoalan Papua.
"Saya mendengar banyak dengar dari teman-teman saya. Barusan dari Prabowo, sebelumnya juga dari Pak SBY. Menurut saya masukan-masukannya sangat patriotik, semuanya ini mendukung pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Papua," katanya.
[Gambas:Video CNN] (ara/rea)