Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Aliansi Mahasiswa Papua (
AMP) Michael Himan membantah keterlibatan pihaknya dalam aksi di
Papua. Menurut Michael, anggota AMP yang sudah pulang ke Papua sudah tidak bisa disebut sebagai AMP lagi.
Hal ini diungkapkan Michael menyusul pernyataan Kodam XVII/Cendrawasih yang menyebut seorang prajurit TNI tewas saat mengawal demo AMP di Expo Waena, Jayapura, Papua.
"Mereka yang pulang ke Papua bukan di bawah naungan Aliansi Mahasiswa Papua. Mereka tidak boleh dianggap bagian dari AMP," kata Michael kepada
CNNIndonesia.com, Senin (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Michael sejauh ini AMP hanya ada di Jakarta dan sejumlah kota-kota tujuan studi lainnya. Dengan begitu AMP yang sudah kembali ke tanah Papua menurutnya tidak bisa disebut sebagai bagian dari AMP.
"Kita hanya ada di Jakarta dan di 13 kota lainnya. Jadi penyebutan bukan AMP tapi mahasiswa Papua yang sudah pulang ke Papua," jelas dia.
Karena kesalahpahaman itu, Michael meminta agar jajaran TNI yang bertugas di lokasi kejadian meralat pernyataan yang membawa nama AMP. Kemudian ia meminta agar Kodam XVII/Cendrawasih turut meminta maaf atas penyebutan nama tersebut.
"Karena itu menjadi bumerang perjuangan kawan-kawan AMP di luar Papua. Untuk itu kita minta klarifikais itu dan minta maaf kepada AMP," tegas dia
Saat ini AMP yang aktif diketuai oleh Jhon Gobai dan Sekretaris Jenderal bernama Albert Mungguar. Disebut Michael bahwa AMP berada di 13 kota tujuan studi termasuk Jakarta dan terdiri dari 2000 anggota.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto menyatakan seorang prajurit TNI bernama Praka Zulkifli, dari satuan Yonif 751/Raider tewas.
Zulkifli tewas dengan luka bacokan di bagian kepala oleh oknum Aliansi Mahasiswa Papua. Kemudian nyawanya tak tertolong karena pendarahan hebat.
Eko membeberkan pembacokan terjadi usai massa AMP melakukan demo di depan Auditorium Universitas Cenderawasih untuk menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.
Namun, Eko berkata aksi tersebut tidak mendapat izin baik dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Universitas Cenderawasih. Kemudian aksi itu difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Waena dengan menggunakan kendaraan truk dan bis umum, dengan dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.
[Gambas:Video CNN] (ctr/osc)