Polri Imbau Mahasiswa Daerah Tak Berdemo ke Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 24 Sep 2019 12:40 WIB
Polri meminta mahasiswa tidak perlu berunjuk rasa ke DKI Jakarta dan cukup menggelar aksi di wilayahnya masing-masing agar tak ditunggangi oknum.
Ilustrasi demo mahasiswa. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian mengimbau mahasiswa yang hendak berunjuk rasa tidak perlu datang ke DKI Jakarta dan cukup menggelar aksi di wilayahnya masing-masing.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan imbauan tersebut untuk antisipasi aksi ditunggangi oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Terus diimbau karena khawatir dimanfaatkan pihak tertentu yang menghendaki demo rusuh dan anarkis. Silakan menyampaikan aspirasinya di wilayah masing-masing," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Dedi membantah telah dilakukan penyekatan di setiap perbatasan menuju Jakarta. Dia mengklaim hanya dilakukan penjagaan.

"Enggak ada penjagaan-penjagaan, hanya monitoring-monitoring saja," tuturnya.

Saat dikonfirmasi soal ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro yang dihentikan dan dilarang ke Jakarta untuk aksi, Dedi mengaku belum mengetahui hal tersebut.

"Belum monitor," ujarnya.

Sebelumnya, mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Semarang, dan sejumlah kampus lain di Jawa Tengah disebut bakal ke Jakarta bergabung dengan massa aksi di Gedung DPR. Estimasi massa dari Jawa Tengah mencapai 5.000 orang.

Mahasiswa dari Jawa Barat dan Banten juga dikabarkan bakal ke Jakarta. Isu yang diusung gerakan mahasiswa masih sama. Mereka menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), UU KPK, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan.

Mahasiswa juga menyoroti sejumlah persoalan seperti pelemahan KPK dan kebakaran hutan yang masih terjadi di sejumlah daerah.

Dari elemen buruh, demo disebut juga bakal digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia. Demo turut akan melibatkan massa dari elemen petani, masyarakat adat, dan perempuan.

[Gambas:Video CNN] (gst/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER