Lahan Diserobot PTPN, Petani Simalungun Minta Bantuan Jokowi

CNN Indonesia
Rabu, 25 Sep 2019 05:06 WIB
Para petani berharap lahan yang kini dikuasai PTPN IV itu bisa diserahkan kembali kepada petani.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa warga sebelum menyeberangi Danau Toba. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Tani Simalungun meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan sengketa lahan dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV. Mereka berharap lahan yang kini dikuasai PTPN IV itu diserahkan kembali kepada petani.

Sekretaris Gabungan Kelompok Tani Simalungun, Senen mengatakan pihaknya telah menyampaikan masalah tersebut kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia pun turut membawa bukti-bukti atas kepemilikan lahan oleh petani.

"Kami memohon pada Bapak Moeldoko maupun bapak Presiden untuk membantu kami menyelesaikan permasalahan kami selama 35 tahun. Kami tunggu-tunggu belum selesai," kata Senen di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Senen, PTPN IV sebenarnya telah diminta untuk menyerahkan lahan yang menjadi sengketa itu kepada petani. Lahan yang menjadi sengketa ini seluas 1.538 hektare yang dimiliki oleh sembilan kelompok tani di Simalungun.


"Semoga perjuangan kami bisa dikabulkan bapak Presiden atau Moeldoko," ujarnya.

Senen menyatakan bahwa pihak PTPN IV belum merespons tuntutan para petani. Padahal, kata Senen, pihaknya sudah membawa sejumlah bukti kepemilikan dan keputusan bahwa lahan tersebut harus diserahkan kepada kelompok tani di Simalungun.

Menurutnya, sengketa lahan ini sudah berlangsung sejak 1965. Sejak itu, kata Senen, para petani tetap membayar pajak atas lahan tersebut. Tanah tersebut disebut-sebut sudah menjadi aset negara.

"Selama ini yang kami rasakan belum ada respons dari pihak perkebunan padahal kami sudah memiliki bukti-bukti yang kuat," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menerima perwakilan petani yang menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta. Salah seorang perwakilan petani, Agustiana dipanggil Jokowi untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyampaikan hasil pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka terkait tuntutan petani dalam memperingati Hari Tani Nasional.

Dewi menyebut Jokowi sama sekali tidak tahu soal tak ada satu sentimeter lahan dari program reforma agraria yang telah dibagikan kepada petani. Padahal saat program digaungkan lima tahun lalu, pemerintah menjanjikan akan mendistribusikan 9 juta hektare lahan bagi para petani.

"Kita sampaikan Reforma Agraria itu macet. Janji itu macet. Hasilnya adalah nol hektare yang sampai ke masyarakat. Tidak ada. Beliau tadi kaget masih nol hektare padalah sudah lima tahun berjalan," kata Dewi di Silang Monas seberang Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (24/9) usai bertemu dengan Jokowi.

Saat mendengar itu, Jokowi yang didampingi Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko itu pun langsung menelepon Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar setelah mendapatkan kabar tersebut.
[Gambas:Video CNN] (fra/agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER