Surabaya, CNN Indonesia -- Belasan ribu
mahasiswa dan masyarakat sipil yang tergabung dalam aksi
#SurabayaMenggugat meminta mereka dibiarkan masuk ke sisi dalam Gedung DPRD Jawa Timur, untuk menggelar sidang rakyat.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu orator massa aksi. Mereka meminta anggota DPRD terbuka dan mau melakukan dialog bersama seluruh mahasiswa, di ruang sidang paripurna.
"Negara kita adalah negara demokrasi, kita harus masuk ke dalam, kita harus masuk ke dalam ruang sidang paripurna, untuk melakukan sidang rakyat," katanya, Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pun meminta kepolisian untuk memberikan jalan mereka, dengan hormat, dan mempertemukan mahasiswa dengan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi.
"Buka pintu DPRD, kita segara melakukan sidang rakyat, kita harus masuk semua, kita akan masuk ke dalam, dengan hormat kepada bapak polisi, biarkan kami masuk," kata dia.
Namun, beberapa saat kemudian, permintaan mereka tak kunjung direspon oleh anggota DPRD dan kepolisian. Mahasiswa pun memanas, botol air mineral dan batu pun dilontarkan.
Tak hanya itu, mahasiswa juga berhasil merusak kawat berduri yang membentang di sepanjang jalan Indrapura, Surabaya. Ketegangan pun semakin memanas.
Pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi, kendati telah berhasil menjebol kawat berduri, mahasiswa kemudian tetap dihalangi oleh barisan sejumlah brimob, yang menutup pintu gerbang.
Keadaan sempat mereda selama beberapa menit saat Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, menemui massa dan sempat bernegosiasi.
"Adek-adek mahasiswa saya minta tertib dan jangan terprovokasi. Kami jamin keamanan adek-adek semua di sini," kata dia.
Ia pun menjanjikan akan mempertemukan mahasiswa dengan Ketua DPRD Jatim Kusnadi. Asalkan, kata dia, mahasiswa bisa menjaga ketertiban dan kondusifitas.
"Bapak Kusnadi, diminta ke sini untuk berikan pernyataan, tapi tolong hargai dia, bagaimana pun dia wakil kita, dia bapak kita, saya minta dijaga keamanannya," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (frd/dal)