Kapolda Sebut Aksi Mahasiswa di Makassar Disusupi

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Sep 2019 18:20 WIB
Kapolda mengatakan aksi mahasiswa Makassar berujung ricuh dan menimbulkan korban luka karena disusupi kelompok pendompleng.
Polisi dengan mobil water canon berusaha memadamkan api yang dibakar pengunjuk rasa saat terjadi bentrokan di Jembatan Layang, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/9).(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Polisi Mas Guntur Laupe menyebut aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar pada Jumat (28/9) disusupi kelompok yang ikut mendompleng.

"Ini yang bikin atau membuat kita bingung juga. Saya tidak katakan ada bayaran, tapi memang ada penyusup dari warga yang bertanggung jawab," kata Mas Guntur Laupe usai menjenguk mahasiswa korban ditabrak mobil barracuda di RS Ibnu Sina.

Dia menyatakan polisi menemukan indikasi penyusup pada aksi, namun masih memerlukan pembuktian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma ada satu-dua orang, tapi apakah dia masih dalam kelompok (yang dicurigai) itu atau bukan," ujarnya.

Wakil rektor III UMI, Prof Dr Laode Husen juga mengungkap hal senada bahwa massa aksi pada Jumat kemarin sudah bercampur dengan warga yang tidak diketahui kepentingannya.

"Mahasiswa saya harapkan bisa berhati-hati dalam menyuarakan aspirasi, dalam berunjuk rasa, dan lebih tanggap dengan fenomena ini. Jangan mau disusupi oleh oknum yang tidak punya kepentingan langsung dengan gerakan mahasiswa," ujar Laode Husen.

Kericuhan terjadi di Makassar pada Jumat malam di sekitar kantor DPRD Sulsel dan fly over kawasan Jalan Urip Sumoharjo. Dalam pantauan CNNIndonesia.com, massa pengunjuk rasa bukan hanya yang berjas almamater berbagai warna tapi juga yang berpakaian biasa.

Kericuhan ini pecah menjelang magrib dengan pengunjuk rasa dan aparat kepolisian saling balas lemparan batu dan tembakan gas air mata, serta berlangsung hingga tengah malam.

Pada kerusuhan ini, dua wartawan yang tengah meliput terluka kena anak panah, sementara seorang mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Bosowa (Unibos) bernama Dicky Wahyudi juga dalam kondisi kritis karena tertabrak kendaraan taktis barracuda.

Polisi membantah ada unsur kesengajaan dalam insiden tertabraknya Dicky tersebut.

"Kendaraan taktis tidak sedang mengejar. Hanya melakukan upaya pendesakan agar para pengunjuk rasa mundur. Tidak digilas, ditabrak saja dengan luka di bagian dada karena terbentur bukan karena digilas," kata Mas Guntur Laupe.





(svh/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER