Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan
Wiranto menegaskan pemerintah dan aparat keamanan tidak melarang aksi unjuk rasa. Sebab menurutnya,
demonstrasi diizinkan oleh peraturan perundangan.
Tapi, kata Wiranto, demonstrasi yang terjadi sejak pekan lalu telah berubah menjadi aksi anarkis.
"Ini bukan demo, tapi gerakan yang dilakukan perusuh, maka aparat tidak melakukan langkah antidemo, tapi antikerusuhan," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Senin (30/9).
Kata Wiranto, dia telah berkoordinasi dengan pimpinan Polri dan TNI untuk mempersiapkan pasukan untuk menghadapi berbagai kemungkinan dalam aksi hari ini. Dia meminta agar masyarakat tidak panik menghadapi aksi massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa dan pelajar di sejumlah daerah menggelar aksi protes menentang pengesahan UU KPK, dan menolak rencana pengesahan RUU KUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Minerba, serta RUU lain yang dianggap bermasalah.
"Masyarakat harap tenang. Kami ingatkan demonstran jangan bertindak anarki. Jangan ganggu pelantikan DPR yang merupakan amanat konstitusi," katanya.
Berdasarkan catatan Wiranto, hari ini ada 84 aksi unjuk rasa di seluruh Indonesia. Dia berharap agar aksi tak mengganggu kehidupan masyarakat.
Namun, menurut Wiranto, masalahnya saat ini kemungkinan demo berujung merusak dan membakar.
"Pendemo jangan menjurus ke anarki, jangan mau diprovokasi untuk melakukan langkah anarki. itu bukan demo, tapi melakukan aksi melawan hukum yang disebut dengan gerakan kerusuhan," katanya.
Wiranto tak ingin aksi mahasiswa dan pelajar ditungganggi oleh perusuh, karena akan merugikan masyarakat.
"Karena itu merugikan kepentingan umum," katanya.
[Gambas:Video CNN] (jps/ugo)