
Gas Air Mata Masuk Kampus Atma Jaya, Polisi Sebut Refleks
CNN Indonesia | Selasa, 01/10/2019 10:57 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi berdalih bahwa aksi penembakan gas air mata ke depan kampus Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Jakarta, merupakan refleks anggota karena melihat massa demonstran yang berlarian di sekitar lokasi.
"Mungkin polisi refleks karena melihat massa berlarian ke sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Selasa (1/10).
Argo meyakini bahwa anggota polisi yang saat itu bertugas sebenarnya tidak bermaksud untuk menembakkan gas air mata ke sana.
"Polisi tidak bermaksud menembak gas air mata ke arah posko farmasi Atma Jaya," ujarnya.
Malam tadi, aparat kepolisian diketahui sempat menembakkan gas air mata di depan kampus Universitas Atmajaya, Jakarta.
[Gambas:Video CNN]
Penanganan medis bagi peserta aksi yang dilakukan di kampus tersebut pun terganggu. Pasalnya, kampus tersebut dijadikan titik evakuasi bagi korban dan tim medis selama aksi pada hari ini.
Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/9). Ada mahasiswa, pelajar, hingga organ buruh dan aktivis.
Mereka menyuarakan penolakan RKUHP dan RUU lainnya yang dianggap bermasalah. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Perppu agar UU KPK yang baru batal digunakan.
(dis/arh)
"Mungkin polisi refleks karena melihat massa berlarian ke sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Selasa (1/10).
"Polisi tidak bermaksud menembak gas air mata ke arah posko farmasi Atma Jaya," ujarnya.
Malam tadi, aparat kepolisian diketahui sempat menembakkan gas air mata di depan kampus Universitas Atmajaya, Jakarta.
[Gambas:Video CNN]
Penanganan medis bagi peserta aksi yang dilakukan di kampus tersebut pun terganggu. Pasalnya, kampus tersebut dijadikan titik evakuasi bagi korban dan tim medis selama aksi pada hari ini.
Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/9). Ada mahasiswa, pelajar, hingga organ buruh dan aktivis.
Mereka menyuarakan penolakan RKUHP dan RUU lainnya yang dianggap bermasalah. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Perppu agar UU KPK yang baru batal digunakan.
(dis/arh)
ARTIKEL TERKAIT

Uji Materi UU KPK Jadi Perdebatan di MK
Nasional 2 bulan yang lalu
Polisi Tangkap 30 Orang Saat Bentrok di Simpang Semanggi
Nasional 2 bulan yang lalu
Menristekdikti Minta Kasus Dosen IPB Diusut Secara Serius
Nasional 2 bulan yang lalu
Polisi Koordinasi dengan POM TNI AL Amankan Sony Santoso
Nasional 2 bulan yang lalu
Polisi: Dosen IPB Simpan 28 Molotov untuk Aksi Mujahid 212
Nasional 2 bulan yang lalu
Putri Sri Bintang Sebut Penangkapannya Tak Terkait Politik
Nasional 2 bulan yang lalu
BACA JUGA

Mengenal Cara Uji SIM A dan C Terbaru yang Dipantau Sensor
Teknologi • 06 December 2019 10:03
Tahun Depan Motor Dipantau Sistem Tilang CCTV
Teknologi • 05 December 2019 17:13Pengguna GrabWheels Dianggap Rentan di Jalanan Seperti Lansia
Teknologi • 14 November 2019 15:38
Kenaikan Pajak Balik Nama Diklaim untuk Kurangi Macet Jakarta
Teknologi • 13 November 2019 08:32
TERPOPULER

Rakernas PAN Ricuh Saling Dorong, Amien Rais Ajak Istigfar
Nasional • 3 jam yang lalu
Rakernas PAN Ricuh karena Rebutan Jadi Tuan Rumah Kongres
Nasional 1 jam yang lalu
Amien Rais Sindir Dukungan Tanpa Syarat Zulhas untuk Jokowi
Nasional 3 jam yang lalu