Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum
PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh legislator PDI Perjuangan untuk tak menggunakan politik uang saat turun ke tengah-tengah masyarakat dalam rangka menjaring simpati dan suara dalam tiap gelaran
pemilihan umum.
Hal itu ia sampaikan di depan kader PDIP yang mengikuti program 'Sekolah Pimpinan Dewan Provinsi dan Kabupaten/Kota' di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jumat (22/11).
Awalnya, Megawati terkejut ada kader PDIP yang terpilih sebagai anggota legislatif di tingkat daerah sampai lima kali periode berturut-turut. Ia lantas menanyakan strategi kader tersebut selalu meraih kursi di legislatif daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati menjelaskan bahwa ada dua strategi yang kerap digunakan para calon legislatif saat pemilu tiba. Diantaranya menggunakan strategi penggunaan politik uang dan strategi turun langsung mengorganisir masyarakat.
"Berarti kan lima kali [periode] 25 tahun, kok bisa lima kali itu ngopo? Resep itu apa turun ke bawah mengorganisir rakyat atau turun kebawah dengan duit," kata dia.
Megawati pun tak menamfikkan bila banyak calon anggota legislatif yang menggunakan cara politik uang dalam gelaran pemilu.
[Gambas:Video CNN]
Meski demikian, ia tak ingin melihat kader PDIP menggunakan strategi tersebut. Megawati lantas mengintruksikan semua kader PDIP untuk menggunakan strategi dengan cara mengorganisir dan terus turun ke tengah-tengah masyarakat agar mudah meraih simpati di Pemilu.
"Dengan uang bisa saja, selalu saya katakan tidak pernah luntur tidak pernah lupa saya katakan kalau kalian ingin jadi legislatif maka resepnya turun ke bawah ayomi rakyat," kata Megawati.
Tak hanya itu, Megawati mengaku gelisah bahwa banyak kadernya yang mudah lemas dan tak memiliki semangat juang untuk merebut simpati masyarakat saat gelaran pemilu legislatif tiba.
Padahal, kata dia, satu daerah pemilihan dalam pemilu legislatif saat ini hanya terdiri dari dua sampai tiga kabupaten/kota. Mega lantas membandingkan saat zaman dirinya tatkala menjadi anggota DPR beberapa waktu lalu dimana satu dapil terdiri dari satu provinsi.
"Waktu itu saya di dapil Jateng, saat itu satu provinsi, lah ini kalo saya liat anak buah saya baru satu dapil ada dua sampai tiga kabupaten udah lemes," kata Megawati.
"Dipikirnya saya ga punya recordnya apa? yang ini turun pake uang mulu, yang ini cara ngomongnya oke, ada yang cuma absen. Nah ini hal hal yang saya pikir harus ada sekolah partai untuk legislatif mereka tau yang boleh dan yang tidak," tambah dia.
(rzr/evn)