Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) merampungkan berkas penyidikan tiga tersangka dugaan suap pengurusan izin
impor bawang putih. Ketiga tersangka dari pihak swasta tersebut yaitu Chandry Suanda (CSU) alias Afung, Doddy Wahyudi (DDW) dan Zulfikar (ZFK).
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan perkara ketiganya akan segera memasuki persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
"Hari ini KPK sudah menyelesaikan satu proses penyidikan, kami menyerahkan tersangka dan berkas perkara dari penyidikan ke penuntutan atau yang disebut tahap 2 dalam kasus suap terkait pengurusan izin impor bawang putih pada 2019," kata Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (4/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tiga orang dari pihak swasta, CSU, DDW dan ZFK," lanjut dia.
Selanjutnya kata Febri, Jaksa Penuntut Umum KPK akan menyusun materi dakwaan segera setelah mempelajari berkas perkara dari penyidik.
"Sidang direncanakan akan dilakukan di Pengadilan Tipikor atau PN Jakarta Pusat. Setidaknya ada 26 saksi yang diperiksa dalam perkara ini," sambung dia lagi.
Sebelumnya, KPK mengumumkan enam tersangka terkait dugaan korupsi pengurusan izin impor bawang putih. Tersangka yang berperan sebagai pemberi berjumlah tiga orang dari unsur swasta masing-masing Chandry Suanda (CSU) alias Afung, Doddy Wahyudi (DDW), dan Zulfikar (ZFK).
Sedangkan sebagai penerima, yakni anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Dhamantra, Mirawati Basri (MBS) orang kepercayaan Nyoman, dan Elviyanto (ELV) dari unsur swasta.
Per Agustus lalu, tim dari lembaga antirasuah juga telah menggeledah 15 lokasi melalui penelusuran sejumlah bukti, berupa dokumen terkait kasus impor bawang putih dan juga berkaitan dengan kewenangan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
Beberapa lokasi yang digeledah di antaranya ruang kerja Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, ruang kerja Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, dan ruang kerja Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Dhamantra.
[Gambas:Video CNN] (ika/pmg)