Gatot: TNI Tangan Kanan Presiden saat Darurat Militer

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Okt 2019 15:52 WIB
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyebut TNI dan Polri adalah dua tangan presiden. Saat tertib sipil, polisi menjadi tangan kanan presiden.
Foto: CNN Indonesia/ Patricia Diah Ayu
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut dalam kondisi tertib sipil TNI menjadi tangan kiri presiden. Tangan kanannya adalah Polri.

Hal itu disampaikan Gatot usai menghadiri perayaan HUT TNI ke-74 di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (5/10). Gatot ditanya tentang isu-isu yang kerap membenturkan TNI dengan Polri.

"Polri adalah tangan kanan presiden dalam kondisi tertib sipil, TNI tangan kirinya presiden," kata Gatot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu akan berbalik jika dalam kondisi darurat militer. Dalam kondisi ini, kata Gatot, TNI akan menjadi tangan kanan presiden, sementara Polri menjadi tangan kirinya.

Dengan demikian, Gatot menilai bahwa TNI dan Polri sama-sama memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"(TNI dan Polri) jangan mau dibenturkan, kalau dibenturkan maka presiden akan kehilangan kedua tangannya," ucap Gatot.

Dalam kesempatan ini, selaku mantan Panglima TNI, Gatot berpesan agar HUT ke-74 TNI menjadi momen bagi semua prajurit untuk melakukan introspeksi dan evaluasi.

[Gambas:Video CNN]
Pertama, kata Gatot, sebagai prajurit mesti menjaga sikap dan tindakannya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mengacu pada sumpah prajurit sapta marga.

Kedua, lanjutnya, sebagai prajurit dalam melaksanakan setiap tugasnya mesti berorientasi terhadap kepentingan bangsa dan negara.

"Karena sesuai dengan tema hari ultah, TNI profesionalisme ini, tanpa dua itu tidak ada apa-apanya, maka pesan saya buatlah yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas untuk bangsa dan rakyatnya," tutur Gatot. (dis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER