Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik menyatakan aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (
Walhi)
Sumatera Utara Golfrid Siregar yang tewas sempat menjalani operasi dan perawatan kedaruratan di sana.
Kepala Subbagian Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy mengatakan Golfird saat tiba mengalami pendarahan hebat di kepala.
"Saat tiba, kondisi pasien sudah tidak sadarkan diri dan alami pendarahan di bagian kepala yang cukup hebat," kata Rosario Dorothy, Senin (7/10) seperti dilansir dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dioperasi, kata dia, pasien dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) pascabedah, namun kondisi pasien tetap tidak sadarkan diri.
Mengenai apakah ada penyakit yang menyebabkan kematian Golfrid Siregar, Rosario mengatakan karena faktor pendarahan di bagian kepala.
"Dari hasil pemeriksaan dokter, yang memberatkan, ya, karena itu, karena benturan di bagian kepala sehingga mengakibatkan pendarahan yang cukup hebat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Golfrid Siregar menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Ahad. Sebelumnya, ia sempat dikabarkan hilang sejak Rabu (2/10).
Dia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di jalan layang Simpang Pos Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, pada Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Keterangan dari pihak Kepolisian menyatakan Golfrid menjadi korban kecelakaan tabrakan lalu lintas.
Akhirnya, demi menindaklanjuti dugaan kejanggalan kematian Golfrid, polisi meminta izin kepada keluarga terkait untuk melakukan autopsi jenazah.
Selain itu, Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan dari pemeriksaan TKP diketahui laptop dan ponsel milik kuasa hukum Walhi Sumatera Utara itu hilang.
"Pemeriksaan di TKP dan korban sendiri, pihak kepolisian berupaya minta izin ke keluarga untuk autopsi. Peristiwa masih didalami, meski ada dugaan awal kecelakaan," ujar ASep Adi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10).
Asep mengatakan dari pemeriksaan di lokasi kejadian, dua barang milik Golfrid tidak dapat ditemukan. Pihaknya akan melakukan pengembangan terkait peristiwa tersebut.
"Barang bawaan yang bersangkutan hilang diantaranya laptop dan HP dan sebagainya. Jadi itu menjadi sebuah bukti atau fakta di TKP yang terus kita kembangkan apa yang jadi penyebab utama yang bersangkutan meninggal," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Sumut, Roito Lumbangaol mengatakan, Golfrid menghilang sejak Rabu (2/10) sekitar pukul 17.00 WIB untuk pergi ke JNE dan bertemu seseorang di Marendal. Sejak saat itu, sambung Roito, Golfrid tidak bisa dikontak istri korban.
Selanjutnya, pada Kamis (3/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Golfrid Siregar ditemukan tidak sadarkan diri di
fly over Jalan Jamin Ginting, Medan.
Golfrid ditemukan tukang becak yang kebetulan melintas di sana. Kemudian oleh tukang becak tersebut Golfrid dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.
(antara/kid)