Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan
mahasiswa dari berbagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di
Surabaya mengaku kecewa atas kegagalan rencana dialog dengan Gubernur Jawa Timur,
Khofifah Indar Parawansa. Tekad mereka menggelar aksi pun lebih kuat.
Salah satu perwakilan BEM, Zamzam Syahara, mengatakan bahwa pihaknya merasa Khofifah menolak menemui mereka hanya karena mahasiswa tak bersedia memakan jamuan makan malam dan minum yang telah disediakan Pemprov Jatim, di Gedung Negera Grahadi, Selasa (8/10).
"Bu Khofifah tidak menemui kita, jadi masalah makan atau tidak makan, itu hak kami tapi masalah dialog itu kita menyepakati soal dialog," kata Zamzam.
Zamzam menyebutkan pihaknya menolak jamuan tersebut karena mahasiswa hanya ingin menyampaikan sejumlah tuntutan mereka kepada Khofifah melalui dialog dua arah, bukan mau makan malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuntutan tersebut di antaranya adalah menolak revisi UU KPK dan mendesak presiden agar menerbitkan Perppu. Mereka juga menolak sejumlah RUU bermasalah, seperti RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pertanahan.
Selain itu, mereka juga mendesak DPR RI agar segera mengesahkan RUU PKS, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), dan menolak dwifungsi aparat.
Terakhir, mereka mendesak pemerintah untuk melakukan dialog dan menyelesaikan kasus HAM yang terjadi di Papua.
Penolakan Khofifah malam ini, kata Zamzam, akan semakin menguatkan langkah para mahasiswa untuk mengambil sikap berikutnya.
"Kalau kita misalnya ditolak oleh DPRD dan oleh Grahadi, maka legitimasi kita untuk melakukan aksi kembali, itu justru lebih kuat," kata dia.
[Gambas:Video CNN]Dengan penolakan ini, Zamzam yang juga koordinator aksi #SurabayaMenggugat, mengaku akan mengonsolidasikan mahasiswa kembali. Hal itu akan menjadi penentu aksi mahasiswa yang berikutnya di Surabaya.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Jatim, Jonathan Judianto, mengakui bahwa acara silaturahmi antara Gubernur Khofifah dengan mahasiswa ditunda. Pihaknya akan menjadwalkan ulang pertemuan tersebut.
"Kita kan sejak awal undangannya silaturahmi. Ditunda lah ya kalau misalnya ingin mengajukan audiensi ya audiensi, tapi untuk acara hari ini ditunda karena memang sudah malam dan sudah jam 21.00 WIB. Saya kira ditunda saja," ujar Jonathan. (frd)
(frd/has)