Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengatakan dirinya berencana untuk meninjau proses pemulihan usai bencana banjir bandang di
Sentani, Kabupaten Jayapura dan kerusuhan di
Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Hal itu disampaikan Jokowi usai bertemu perwakilan siswa-siswi SDN Inpres Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura dan SDN Inpres Mbait dan SDN YPPK Agats, Kabupaten Asmat, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10).
"Dalam waktu dekat nanti kami akan meninjau yang (penanganan) banjir di Sentani kemudian yang di Wamena dan kabupaten lain," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, presiden terpilih Pilpres 2019 itu belum bisa memastikan kapan dirinya berkunjung kembali ke Bumi Cendrawasih. Menurutnya, pihak Kementerian Sekretariat Negara sedang mengatur waktu kunjungan ke Papua.
"Masih dalam rencana. Jadi segera mungkin," ujarnya.
Pertengahan Agustus lalu, Jokowi sempat mengungkapkan bakal terbang ke Papua untuk meresmikan Jembatan Holtekamp pada September 2019. Rencana kunjungan Jokowi ini juga tak terlepas dari gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Namun kunjungan tersebut belum terealisasi sampai sekarang.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu sendiri sempat bertemu 61 tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, awal September lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengungkapkan keinginannya untuk bisa kembali berkunjung ke Papua.
[Gambas:Video CNN]Menurut Jokowi, selama lima tahun terakhir dirinya sudah melakukan kunjungan kerja ke Papua lebih dari sepuluh kali. Ia memastikan bahwa pemerintah memberikan perhatian kepada provinsi paling timur Indonesia itu.
Sementara itu, proses pemulihan di Wamena mulai digarap. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya melibatkan anggota TNI untuk memperbaiki bangunan yang rusak akibat kerusuhan.
TNI, kata dia, dilibatkan memperbaiki bangunan rusak karena masyarakat masih dilanda ketakutan pascakerusuhan.
Banyak yang kabur (masyarakat) karena takut. Saya saja kalau mau ke sana kontak dulu aman atau enggak. Selain itu kita butuh orang banyak dan supaya lebih cepat," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/10)
.
(fra/ain)