Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Muhadjir Effendy, mengimbau sekolah-sekolah di sekitar pengungsian di
Papua untuk menampung anak-anak korban konflik di
Wamena.
"Ada masalah ini, bahwa anak-anak kan ikut orang tuanya mengungsi. Karena itu, saya imbau bagi sekolah-sekolah yang berdekatan dengan rumah tinggal para pengungsi supaya anak-anaknya ditampung di sekolah terdekat," kata Muhadjir ditemui di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (9/10).
Ia bahkan meminta pengelola sekolah untuk proaktif mendatangi titik-titik pengungsian dan mengajak anak-anak kembali ke sekolah.
"Jangan ditunggu. Harus dicari dan didatangi supaya kemudian segera diajak masuk sekolah. Jangan sampai anak-anak yang ikut orangtuanya mengungsi lalu kemudian sekolahnya terbengkalai," ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi seperti ini, Muhadjir memperbolehkan siswa belajar bukan di sekolah asalnya. Perubahan pendataan dan pemindahan itu nantinya bisa menyusul dilaporkan ke dinas pendidikan setempat atau ke Kemendikbud.
[Gambas:Video CNN]Lebih lanjut, ia mengklaim aktivitas di Wamena berangsur pulih.
"Di Papua sekarang kegiatan sudah mulai jalan, kemarin kami sudah mengirim bantuan dari Kemendikbud ke lima sasaran di samping Wamena juga ada ke ibukota puncak Jayawijaya, kemudian ada beberapa distrik juga," tutur Muhadjir.
Namun, ia masih perlu memastikan pemenuhan hak-hak pendidikan bagi anak.
"Jangan sampai anak-anak yang ikut mengungsi lalu sekolahnya terputus," katanya.
(ika/has)