Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menerjunkan ratusan polisi wanita (
polwan) untuk mengamankan
demonstrasi mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Pengerahan polwan agar Polri terkesan tidak anti-mahasiswa.
Demo kali ini mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (Perppu KPK). Massa BEM SI menggelar aksi di depan patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Kamis (17/10).
Kapolsek Gambir Kompol Wiraga mengatakan polwan dikerahkan untuk mengedepankan langkah persuasi terhadap massa pedemo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polwan memang kami mengedepankan persuasi jadi terkesan polisi tidak sangar atau antimahasiswa,
soft," kata Wiraga kepada wartawan di depan patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Kamis (17/10).
"Kalau yang laki-laki kan kelihatannya sangar, cemberut, kalau ini kan
soft," tambahnya.
Ia mengatakan pihaknya berharap agar tidak terjadi benturan antara aparat keamanan dengan massa pedemo. Wiraga menyebut polwan telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menangani massa.
"Ada. Namanya negosiator. Pelatihannya ya melihat situasi, massanya agak keras bagaimana menanganinya, kalau saya belum pernah ikuti, lebih jago mereka. Enggak ada yang cemberut-cemberut, kan?" jelasnya.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com di lapangan, massa mulai membubarkan diri sekitar pukul 16.15 WIB. Mereka melakukan kegiatan simbolik dengan memberikan spanduk bergambar tikus berdasi dengan tulisan KPK di bawahnya kepada polisi wanita yang membentuk barikade di depan para pedemo.
Setelah itu, massa aksi bersalaman dengan aparat yang berjaga sambil berswafoto dengan latar pasukan pengaman yang berada di depan Gedung Kementerian Pariwisata.
Di sekitar itu, terlihat juga pembatas kawat berduri dan dua mobil pengurai massa (raisa) yang disiapkan di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
[Gambas:Video CNN] (mjo/pmg)