Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Surya Nasution, berharap Presiden
Joko Widodo segera menyelesaikan masalah ruang udara nasional di Batam yang hingga kini masih dikuasai Singapura.
"Dalam konteks Batam sebagai wilayah perbatasan dengan Singapura, Presiden Joko Widodo pada lima tahun ke depan harus menuntaskan persoalan FIR (Flight Information Region)," kata pria yang menjabat sebagai ketua umum KAHMI Kepulauan Riau itu di Batam, Minggu (29/10).
FIR atau ruang kendali udara sejak 1946 dikuasai Singapura melalui keputusan International Civil Aviation Organization. Keputusan itu dibuat karena Indonesia pada masa kemerdekaan belum memiliki kompetensi dari berbagai aspek tentang FIR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu implementasi penguasaan FIR di sana oleh Singapura adalah saat penerbang TNI AU harus mengantongi izin dari menara kendali penerbangan Bandara Internasional Changi untuk bisa lepas-landas atau mendarat hingga menentukan rute, ketinggian-kecepatan, dan lain sebagainya.
Sejumlah kalangan menilai FIR Indonesia di Batam dan sekitarnya yang masih dikuasai Singapura, adalah gangguan terhadap kedaulatan negara.
Nasution mengungkapkan menjelang pelantikan presiden beberapa waktu lalu, Jokowi berkunjung ke Singapura dan berbicara dengan PM Singapura, Lee Shien-Loong. Pembicaraan itu disebut-sebut telah menghasilkan kesepakatan dari kedua negara untuk menuntaskan persoalan FIR.
Selain masalah FIR, dia juga berharap Jokowi memberikan kepastian hukum dalam pengembangan investasi di Pulau Batam.
(wis)