Jakarta, CNN Indonesia --
Siti Nurbaya untuk kedua kalinya dipercaya Presiden
Joko Widodo untuk membantu pemerintah sebagai
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perempuan jebolan Institut Pertanian Bogor ini adalah menteri dari Partai NasDem.
Siti adalah salah satu muka lama di jajaran menteri Jokowi. Ia juga bertugas di kementerian yang sama dengan periode sebelumnya. Baru-baru ini Siti banyak disorot mengenai kebakaran hutan di sejumlah daerah terutama di Sumatera dan Kalimantan.
Data Direktorat PKHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memaparkan kebakaran hutan terjadi setiap tahun sejak 2016-2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2016 luas kebakaran hutan mencapai 14.604,84 hektare. Lalu menurun pada 2017 menjadi 11.127,49 hektare, dan kembali menurun pada tahun berikutnya jadi 4.666,39 hektare.
Tahun ini kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi. Di sejumlah daerah, kabut asap akibat kebakaran hutan bahkan telah mencapai level ekstrem. Kabut asap juga disebut melintasi sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Namun Menteri Siti membantah Indonesia telah mengekspor asap karhutla. Siti bahkan melakukan penyegelan terhadap sejumlah perusahaan dari Malaysia yang diduga sengaja membakar hutan.
Siti pernah diperiksa di Polda Metro Jaya terkait kasus reklamasi. Siti Nurbaya diperiksa bersama Luhut Binsar Pandjaitan dan Susi Pudjiastuti.
 Siti Nurbaya kembali dipercaya sebagai Menteri KLHK oleh Presiden Jokowi di periode kedua (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Pemeriksaan itu berkaitan dengan penerbitan surat Menko Maritim Nomor S-78-001-/02/Menko/Maritim/X/2017 pada 5 Oktober 2017 lalu, tentang pencabutan penghentian sementara pembangunan proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Sebelum menjabat menteri, politikus NasDem ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia memulai karier di Pemda Lampung sejak tahun 1981 hingga 1998, tepatnya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemprov Lampung.
Beberapa jabatan kariernya ialah Kepala Sub Bidang pada 1981-1983, Kepala Seksi Penelitian Fisik pada 1983-1985, Kepala Seksi Pengairan pada 1985-1988, Kepala SeksiTata Ruang pada 1998-1990, Kepala Bidang Penelitian pada 1990-1995 dan Kepala Bidang Prasarana Fisik pada 1995-1996.
Karier Siti moncer. Dia kemudian beralih ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kepala Biro Perencanaan Departemen dalam Negeri (Depdagri) tahun 1998 hingga 2001.
Kemudian, pada 2001 hingga 2005, Siti menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Depdagri yang bekerja langsung di bawah Hari Sabarno, Menteri Dalam Negeri kala itu.
Tercatat, Siti memiliki pengalaman mengurus PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) sebagai Dewan Komisaris PT Pusri sejak 2011 hingga 2015. Siti juga merangkap sebagai Ketua Komite Investasi dan Manajemen Resiko PT Pusri pada 2012 hingga 2013.
Siti menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) di DPD RI pada 2006 hingga 2013. Setelah itu dia bergabung dengan Partai NasDem.
"Ada yang menarik di NasDem. Namanya saja Nasional Demokrat. Dengan nama itu kita berharap cita-cita demokrasi ada di situ, apalagi yang diusung restorasi Indonesia," kata dia saat itu.
[Gambas:Video CNN] (ctr/wis)