Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menunjuk Jenderal TNI Purnawirawan
Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dalam
Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sebelum diumumkan dan dilantik, Fachrul termasuk tokoh yang dipanggil ke Istana Negara pada Selasa (22/10). Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Fachrul mengaku ditelepon Senin (21/10) pukul 22.00 WIB dan diminta datang bertemu Jokowi.
Fachrul selama ini dikenal sebagai mantan Wakil Panglima TNI yang menjabat pada tahun 1999 hingga 2000. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1970 dan ditempatkan di kesatuan infanteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jabatannya sebagai wakil panglima saat itu tak berlangsung lama lantaran diberhentikan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur melalui Keputusan Presiden terkait penghapusan jabatan wakil panglima. Hingga saat ini jabatan wakil panglima pun ditiadakan.
Pria kelahiran 72 tahun lalu ini juga dikenal sebagai salah satu dari tujuh anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang meneken surat rekomendasi pemberhentian secara terhormat terhadap mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto pada tahun 1998. Surat rekomendasi itu turut ditandatangani sejumlah tokoh seperti Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agum Gumelar.
Dalam surat rekomendasi itu di antaranya menyinggung soal penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran prosedur, serta disiplin hukum yang dilakukan Prabowo.
 Fachrul Razi merupakan Ketua Tim Bravo-5, kelompok yang membantu kerja-kerja pemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 lalu (Detikcom Photo/Rengga Sancaya) |
Namun saat disinggung hubungannya dengan Prabowo saat ini, Fachrul mengklaim berhubungan baik. Terlebih Prabowo juga termasuk calon menteri yang dipanggil Jokowi ke istana pada Senin (21/10).
"Saya denganPakPrabowo biasa-biasa saja. Kalau ketemu pelukan, makan sama-sama, enggak ada yang aneh. Memang ada masalah kedinasan, tapi pribadi tak terganggu,"ucapnya.
Sementara hubungannya dengan Jokowi telah terjalin sejak lama. Teranyar, jenderal bintang empat itu menjabat sebagai Ketua Tim Bravo 5, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 yang beranggotakan para purnawirawan TNI lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1970-an.
Tim yang terbentuk sejak 2013 ini juga sempat membantu pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 yang maju bersama Jusuf Kalla. Kala itu, Jokowi-JK mengalahkan paslon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Posisi Fachrul sebagai ketua tim tersebut sempat menuai kritik dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS). Pasalnya, Fachrul diduga menjadi salah satu pihak yang bertanggungjawab atas kasus pelanggaran HAM pada tahun 1998.
[Gambas:Video CNN] (psp/bmw)