Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal
DPP PAN Saleh Partaonan Daulay tak mempersoalkan penunjukan
Fachrul Razi sebagai menteri agama oleh Presiden
Joko Widodo karena memiliki latar belakang dari kalangan militer.
Saleh menilai sosok yang pantas untuk mengisi kursi menteri agama bukan hanya dilihat dari kemampuannya menguasai pemahaman keagamaan. Ia mengatakan menteri agama seharusnya diisi oleh sosok yang mampu mengatur birokrasi kementerian agama sesuai visi dan misi presiden.
"Itu kan bukan kementerian kiai dan ulama, tapi kementerian agama. Untuk mengatur bagaimana proses melaksanakan ajaran agama masing-masing di Indonesia. Jadi enggak ada masalah [dari militer], oke-oke saja," kata Saleh di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Jumat (25/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Saleh optimistis Fachrul akan berhasil membawa Kementerian Agama ketika menjabat. Ia pun mengatakan beberapa menteri agama terdahulu yang memiliki latar belakang militer terbilang sukses dan meniliki inovasi saat menjabat.
Ia lantas mencontohkan keberhasilan Laksamana Muda (Purn) Tarmidzi Taher yang pernah menjabat sebagai menteri agama RI periode 1993-1998.
Kala itu, Saleh menceritakan bahwa Tarmidzi berhasil menciptakan inovasi bernama Siskohad bagi para jamaah haji. Diketahui, Siskohad merupakan kepanjangan dari Sistem Komputerisasi Haji Indonesia.
"Itu awalnya dikerjakan beliau dan sampai sekarang masih dipakai. Nah ini jadi tergantung orangnya," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas menyebut banyak kiai protes ke pihaknya karena Presiden Joko Widodo memilih Fachrul Razi sebagai menteri agama.
Para kiai, kata Robikin, tak bisa mengerti cara pikir Jokowi yang memilih menag bukan dari kalangan agamawan, melainkan militer.
"Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/asa)