
YLBHI: Angkat Prabowo Jadi Menhan, Jokowi Jilat Ludah Sendiri
CNN Indonesia | Jumat, 25/10/2019 13:26 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dianggap menjilat lidah sendiri ketika mengangkat Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M Isnur mengatakan Jokowi kerap menyerang Prabowo dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) saat Pilpres 2019 lalu. Namun kini, Jokowi justru bersekutu dan malah menunjuk Prabowo sebagai pembantunya.
"Pas kampanye Pak Jokowi kan menggunakan narasi pelanggaran HAM sebagai alat kampanye. Kalau begini kan sekarang menjilat ludah sendiri," kata Isnur di Kantor Kontras, Kamis (24/10).
Isnur mengatakan dengan ditunjuknya Ketua Umum Gerindra itu menjadi Menhan, menjadi luka tersendiri bagi para keluarga korban pelanggaran HAM.
Menurutnya, penunjukan ini menambah daftar kegagalan Jokowi dalam mengungkap kasus pelanggaran HAM.
"Lima tahun terakhir jelas pak Jokowi gagal memenuhi janjinya membawa pelaku pelanggar HAM berat ke meja hijau. Di tambah lagi pengangkatan mantan Menko dulu pak Wiranto, sekarang Pak Prabowo," ujar dia.
Isnur mengatakan pengangkatan terduga pelanggaran HAM menjadi bagian istana akan memperlambat proses penyelesaian kasus HAM. Hal ini, ujar Isnur, sudah dibuktikan dengan sepak terjang Wiranto yang menurutnya kerap melakukan blunder selama menjadi Menkopolhukam.
"Korban yang terus lahir di zaman pak Wiranto ketika kami protes dan terbukti sekarang korban semakin banyak di Papua kemudian banyak demonstran yang meninggal serta kerusuhan terjadi dimana-mana," terang Isnur.
[Gambas:Video CNN]
Salah satu keluarga korban pelanggaran HAM berat Paian Siahaan mengutarakan kesedihannya atas keputusan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Menurutnya mengangkat Prabowo sebagai Menhan tidak menghormati perasaan para keluarga korban.
"Keputusan pak Jokowi sangat melukai hati kami sebagai keluarga korban. Dengan kondisi seperti ini akan jauh dari harapan kami," kata Paian.
Menurut Paian, Prabowo jelas-jelas dipecat dari militer karena tersandung kasus pelanggaran HAM. Kata Paian, Prabowo pun mengakui hal tersebut dengan sejumlah alasan.
Ia khawatir dengan diangkatnya Prabowo jadi menteri, akan menghambat proses penyelesaian kasus HAM.
"Kami sebagai keluarga korban semakin prihatin tidak mungkin kasus ini bisa dituntaskan dengan adanya pelaku sendiri di pemerintahan," ujar dia.
Karena kekhawatiran itu, dia berharap agar Jokowi bisa memberhentikan Prabowo dari jabatannya. Kemudian ia berharap agar Jokowi memilih orang yang lebih mumpuni tanpa ada catatan kejahatan di masa lalu.
(ctr)
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M Isnur mengatakan Jokowi kerap menyerang Prabowo dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) saat Pilpres 2019 lalu. Namun kini, Jokowi justru bersekutu dan malah menunjuk Prabowo sebagai pembantunya.
"Pas kampanye Pak Jokowi kan menggunakan narasi pelanggaran HAM sebagai alat kampanye. Kalau begini kan sekarang menjilat ludah sendiri," kata Isnur di Kantor Kontras, Kamis (24/10).
Isnur mengatakan dengan ditunjuknya Ketua Umum Gerindra itu menjadi Menhan, menjadi luka tersendiri bagi para keluarga korban pelanggaran HAM.
Menurutnya, penunjukan ini menambah daftar kegagalan Jokowi dalam mengungkap kasus pelanggaran HAM.
"Lima tahun terakhir jelas pak Jokowi gagal memenuhi janjinya membawa pelaku pelanggar HAM berat ke meja hijau. Di tambah lagi pengangkatan mantan Menko dulu pak Wiranto, sekarang Pak Prabowo," ujar dia.
Isnur mengatakan pengangkatan terduga pelanggaran HAM menjadi bagian istana akan memperlambat proses penyelesaian kasus HAM. Hal ini, ujar Isnur, sudah dibuktikan dengan sepak terjang Wiranto yang menurutnya kerap melakukan blunder selama menjadi Menkopolhukam.
"Korban yang terus lahir di zaman pak Wiranto ketika kami protes dan terbukti sekarang korban semakin banyak di Papua kemudian banyak demonstran yang meninggal serta kerusuhan terjadi dimana-mana," terang Isnur.
[Gambas:Video CNN]
Salah satu keluarga korban pelanggaran HAM berat Paian Siahaan mengutarakan kesedihannya atas keputusan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Menurutnya mengangkat Prabowo sebagai Menhan tidak menghormati perasaan para keluarga korban.
"Keputusan pak Jokowi sangat melukai hati kami sebagai keluarga korban. Dengan kondisi seperti ini akan jauh dari harapan kami," kata Paian.
Menurut Paian, Prabowo jelas-jelas dipecat dari militer karena tersandung kasus pelanggaran HAM. Kata Paian, Prabowo pun mengakui hal tersebut dengan sejumlah alasan.
"Kami sebagai keluarga korban semakin prihatin tidak mungkin kasus ini bisa dituntaskan dengan adanya pelaku sendiri di pemerintahan," ujar dia.
Karena kekhawatiran itu, dia berharap agar Jokowi bisa memberhentikan Prabowo dari jabatannya. Kemudian ia berharap agar Jokowi memilih orang yang lebih mumpuni tanpa ada catatan kejahatan di masa lalu.
ARTIKEL TERKAIT

Bakal Wamendes, Ketum Projo Dititipi Jokowi Anggaran Besar
Nasional 1 bulan yang lalu
Susunan Lengkap Nama dan Posisi Wakil Menteri Kabinet Jokowi
Nasional 1 bulan yang lalu
Jadi Wamenhan, Wahyu Trenggono Siap Kerja Sama dengan Prabowo
Nasional 1 bulan yang lalu
PKS Ajak FPI Cs Oposisi Dinilai Berpotensi Merusak Konstitusi
Nasional 1 bulan yang lalu
Gerindra: Konsep Pertahanan Prabowo Akan Jadi Visi Jokowi
Nasional 1 bulan yang lalu
DPR Segera Proses Idham Azis, Kapolri Pilihan Jokowi
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Menkop Teten Pastikan RI Tak Impor Cangkul Tahun Depan
Ekonomi • 15 December 2019 09:20
Pembisik Jokowi Janji Tak Manfaatkan Jabatan Demi Bisnis
Ekonomi • 13 December 2019 20:29
Tahir, Orang Kaya ke-7 di RI jadi 'Penasihat' Jokowi
Ekonomi • 13 December 2019 16:09
Ratu Kosmetik Putri Kuswisnu Wardani Jadi Pembisik Jokowi
Ekonomi • 13 December 2019 15:58
TERPOPULER

Rahasia Rendang Indonesia Tahan Lama Meski Dikirim ke Nepal
Nasional • 9 jam yang lalu
GNPF Ulama Bela Pemprov DKI Soal Penghargaan Diskotek
Nasional 6 jam yang lalu
Polisi Dalami Kemungkinan Tersangka Baru Intimidasi Banser
Nasional 1 jam yang lalu