Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan
DKI Jakarta melakukan penyesuaian anggaran pengadaan alat tulis kantor (ATK) berupa
pulpen yang sebelumnya tertulis Rp123,8 miliar di draf usulan anggaran.
Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian mengenai anggaran tersebut.
"Kita total untuk Alat Tulis Kantor (ATK) sebesar Rp22,7 miliar untuk di wilayah Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah 1," kata Syaefuloh di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syaefuloh tidak menjelaskan pasti berapa anggaran pulpen yang biasanya dibutuhkan sekolah. Namun Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah-1 Jakarta Barat Agus Ramdani mengatakan umumnya sebuah sekolah menghabiskan dana sebesar Rp100 juta untuk ATK.
"Untuk Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sekolah di Jakarta Barat biasanya Rp100 juta," ungkap dia.
Jika ada sekolah yang menganggarkan lebih dari Rp100 juta, Agus menyatakan Sudin akan memanggil pihak terkait. Kemudian Sudin akan meminta sekolah menjelaskan rasionalisasi kebutuhan tersebut.
"Yang lebih dari Rp100 juta untuk ATK kita panggil. Jadi makanya tadi angka terakhir untuk ATK total sekolah di Jakbar itu Rp22 miliar," ujarnya.
Sebelumnya, dua mata anggaran dari dinas pendidikan mendadak viral. Pertama, pengadaan anggaran lem aibon tertulis Rp82,8 miliar. Kedua anggaran pulpen sebesar Rp123,8 miliar.
[Gambas:Video CNN]Syaefuloh mengatakan dua anggaran tersebut telah disesuaikan. Ia pun meyakinkan dua anggaran itu tidak masuk dalam anggaran di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Anggaran ini hanya sementara. Kita akan lakukan penyesuaian di anggaran selanjutnya dan akan kita ajukan ke legislatif," tutup dia.
(ctr/kid)