Pasuruan, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Nadiem Makarim meninjau langsung kondisi
SDN Gentong, Kota
Pasuruan, Jawa Timur usai ambruk dan mengakibatkan dua orang tewas, Selasa (5/11).
Pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi, setibanya di SDN Gentong pukul 13.17 WIB, Kamis (7/11), Nadiem yang mengenakan kemeja dan sepatu hitam itu, langsung melihat 4 kelas yang ambruk. Nampak ada ekspresi sedih di wajah Nadiem.
Nadiem, juga nampak sesekali memberikan instruksi langsung kepada plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiono, dan plt Kepala Dinas Pendidikan Siti Zuniyati, dan jajaran yang mendampinginya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi saya suatu hari yang luar biasa sedihnya, saya melihat ada empat ruang kelas yang ambruk. Ada dua korban, satu guru, satu murid saya ucapkan bela sungkawa saya. Saya turut berduka cita sama keluarga korban," kata Nadiem di lokasi.
Nadiem mengatakan, peristiwa yang menewaskan dua orang dan melukai belasan orang ini tak bisa diterimanya. Ia menyebutkan, pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama mencari solusi agar hal ini tak terulang lagi di kemudian hari.
"Ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima," kata dia.
"Baik dari pusat, pemerintah daerah semua harus bekerja sama gotong royong untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Karena keamanan murid guru dan orang tua itu harus nomor satu agar kita bisa belajar dengan aman dan dengan senang," kata dia.
Ia pun mengaku telah menerjunkan tim investigasi, untuk mendalami apa penyebab runtuhnya bangunan dan atap kelas SDN Gentong tersebut.
"Saya sudah mengirim tim saya dari inspektorat jenderal untuk segera melakukan Investigasi apa yang terjadi, agar kita bisa merencanakan bagaimana bisa bersama sama menghindari ini terjadi lagi," kata dia.
Berkunjung ke KorbanUsai meninjau bangunan sekolah, Nadiem kemudian langsung berkunjung ke rumah duka dua korban, yang letaknya tak jauh dari lokasi SDN Gentong, Pasuruan.
Sebelumnya, bangunan dan atap sekolah SDN Gentong, Kota Pasuruan, ambruk saat jam pelajaran siswa, sekitar pukul 08.15 WIB, Selasa (15/11) pagi. Akibatnya dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Dari data kepolisian, korban meninggal dunia disebabkan atap sekolah ambruk itu terdiri dari seorang siswa bernama Irza Almira (8), dan seorang guru bernama Sevina Arsy Putri Wijaya (19).
(frd/asa)