Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP
PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengingatkan Partai
NasDem tak melanggar etika dan komitmen politik saat menjajaki keputusan untuk memilih koalisi dengan seluruh partai pengusung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Ada juga fatsun-fatsun politik yang kemudian tidak boleh kita langgar atau langkah sebagaimana komitmen kita waktu menjajaki dalam satu gabungan partai pendukung pemerintah," kata Puan saat ditemui di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/11).
Hal itu ia sampaikan merespon sindiran Jokowi terhadap Ketum NasDem Surya Paloh yang dinilainya sangat cerah setelah berangkulan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat hal itu, Puan menyarankan agar Paloh mampu bersama-sama membangun Indonesia ke depannya secara solid dan saling bergotong royong bersama koalisi yang mengantar Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi kepala pemerintahan.
Tak hanya itu, Puan turut merespon langkah Nasdem yang ingin menjaring para kepala daerah untuk dicalonkan sebagai Capres tahun 2024. Menurutnya, manuver NasDem itu sah-sah saja sebagai sebuah partai politik.
Puan mengatakan PDIP enggan untuk mengikuti manuver NasDem tersebut. Ia mengaku pihaknya masih berfokus untuk melakukan sinergitas pemerintahan selama lima tahun kedepan
"Masih panjang. Baru juga Presiden-Wakil Presiden dilantik," kata perempuan yang juga menjabat Ketua DPR tersebut.
[Gambas:Video CNN]Tak hanya itu, Puan turut memastikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan dirinya akan hadir dalam acara puncak HUT Partai Nasdem yang akan digelar malam ini (11/11). Ia menegaskan NasDem masih teman berkoalisi di pemerintahan Jokowi sampai saat ini.
"Insyaallah datang. Orang namanya temen kok. Temen koalisi. Selama tidak ada halangan yg sangat urgent, insyaallah kita dateng," kata dia.
(rzr/kid)