Menag Sebut Banyak Rakyat Pelajari Tuhan Lewat Medsos

CNN Indonesia
Rabu, 13 Nov 2019 17:53 WIB
Menag Fachrul Razi menyiapkan strategi pendekatan komunikasi untuk generasi milenial tentang agama versi pemerintah guna mengimbangi informasi di medsos.
Menag Fachrul Razi menyiapkan strategi pendekatan komunikasi untuk generasi milenial tentang agama versi pemerintah guna mengimbangi informasi di medsos.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan banyak orang Indonesia yang mempelajari agama lewat media sosial. Sebagian besar menggunakan media sosial untuk mempelajari Tuhan.

Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Fachrul menuturkan orang Indonesia sering menggunakan media sosial guna mencari informasi soal keberadaan dan sifat Tuhan.

"Indeks tertingginya 100, 9,89 orang Indonesia yang menggunakan medsos mencari dan menyebarkan konten tentang agama. Seperti keberadaan Tuhan indeks yang didapat 43,91, sifat-sifat Tuhan 40,31, kuasa Tuhan 40,31, dan kisah hidup orang-orang suci 36,72," kata Fachrul dalam Rakornas Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11).

Fachrul mengatakan indeks ini menunjukkan minat masyarakat Indonesia menggunakan medsos untuk mencari informasi agama sangat tinggi. Ia menyimpulkan hampir separuh dari total masyarakat Indonesia belajar agama lewat internet.

Catatan ini, kata Fachrul, harus menjadi acuan pemerintah untuk merumuskan strategi mengarahkan masyarakat mempelajari agama dengan baik sesuai syariat. Terutama untuk generasi muda yang banyak mengonsumsi media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu mengembangkan strategi komunikasi, terutama komunikasi kepada generasi milenial yang lebih rentan terhadap ideologi radikalisme agar mereka terhindar dari kegagapan menghadapi era disrupsi dan membangun gerakan kebudayaan untuk memperkuat akal sehat kolektif," tutur Fachrul.

Mantan Wakil Panglima TNI itu menganggap pemerintah perlu menerjemahkan ajaran-ajaran dari pemuka agama agar lebih mudah diterima kalangan muda. Lalu hasil terjemahan itu bisa diunggah ke media sosial untuk merespons minat masyarakat.

"Insyaallah dengan keimanan dan akal sehatnya, mereka akan memilih yang terbaik itu," ucap dia.


(dhf/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER