
Polisi Masih Dalami Jenis Granat yang Meledak di Monas
dis, CNN Indonesia | Rabu, 04/12/2019 19:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan pihaknya masih mendalami jenis granat yang meledak di Monas, Selasa (3/12) kemarin.
Dari penyelidikan sementara, ledakan di Monas diduga berasal dari granat asap.
"Terus dilakukan pendalaman terhadap kepastian apa benar granat asap atau bentuk lainnya," kata Asep di Mabes Polri, Rabu (4/12).
Asep menuturkan tim Puslabfor saat ini masih mendalami serpihan-serpihan granat yang ada di lokasi kejadian untuk mengungkap jenis granat tersebut.
Asep menuturkan bahwa Polri memiliki jenis granat asap. Kata dia, granat asap itu biasanya digunakan untuk penindakan eskalasi berekskalasi tinggi dan sebagainya.
"Penindakan dalam kejahatan bereskalasi tinggi dan kemudian ada kaitannya dengan ketika kita harus memberikan dampak deterens terhadap aksi unjuk rasa," tuturnya.
Ledakan di Monas, Jakarta Pusat terjadi pukul 07.15 WIB, Selasa (3/12). Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menyebut ledakan terjadi di sisi utara tugu Monas.
[Gambas:Video CNN]
Akibat ledakan tersebut, dua orang anggota TNI menjadi korban, yakni Sersan Kepala (Serka) Fajar dan Prajurit Kepala (Praka) Gunawan.
Gatot mengatakan pihaknya belum mengetahui asal granat asap yang diduga menjadi sumber ledakan di Monas.
"Granat asap itu kan bisa dimiliki oleh anggota-anggota kita seperti pasukan Dalmas dan lain sebagainya. Mungkin bisa tertinggal atau sebagainya. Kami belum tahu ini asalnya dari mana, kami akan dalami nanti," tutur Gatot, Selasa (3/12).
(gil)
Dari penyelidikan sementara, ledakan di Monas diduga berasal dari granat asap.
"Terus dilakukan pendalaman terhadap kepastian apa benar granat asap atau bentuk lainnya," kata Asep di Mabes Polri, Rabu (4/12).
Asep menuturkan tim Puslabfor saat ini masih mendalami serpihan-serpihan granat yang ada di lokasi kejadian untuk mengungkap jenis granat tersebut.
Asep menuturkan bahwa Polri memiliki jenis granat asap. Kata dia, granat asap itu biasanya digunakan untuk penindakan eskalasi berekskalasi tinggi dan sebagainya.
"Penindakan dalam kejahatan bereskalasi tinggi dan kemudian ada kaitannya dengan ketika kita harus memberikan dampak deterens terhadap aksi unjuk rasa," tuturnya.
Ledakan di Monas, Jakarta Pusat terjadi pukul 07.15 WIB, Selasa (3/12). Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menyebut ledakan terjadi di sisi utara tugu Monas.
[Gambas:Video CNN]
Akibat ledakan tersebut, dua orang anggota TNI menjadi korban, yakni Sersan Kepala (Serka) Fajar dan Prajurit Kepala (Praka) Gunawan.
Gatot mengatakan pihaknya belum mengetahui asal granat asap yang diduga menjadi sumber ledakan di Monas.
"Granat asap itu kan bisa dimiliki oleh anggota-anggota kita seperti pasukan Dalmas dan lain sebagainya. Mungkin bisa tertinggal atau sebagainya. Kami belum tahu ini asalnya dari mana, kami akan dalami nanti," tutur Gatot, Selasa (3/12).
ARTIKEL TERKAIT

TNI Dampingi Polisi Periksa Saksi Kunci Ledakan Monas
Nasional 1 minggu yang lalu
Polda Metro Klaim Granat Asap di Monas Bukan Milik Polisi
Nasional 1 minggu yang lalu
Polda Bantah Granat Asap Terkait Pengamanan Reuni 212
Nasional 1 minggu yang lalu
Polisi Bentuk Satgas Ledakan Granat Monas
Nasional 1 minggu yang lalu
Olah TKP Ledakan di Monas Selesai, Masyarakat Diminta Tenang
Nasional 1 minggu yang lalu
Korban Saksi Kunci Ledakan, Polri Belum Bisa Minta Keterangan
Nasional 1 minggu yang lalu
BACA JUGA

Mengenal Jenis-jenis Granat Seperti yang Meledak di Monas
Teknologi • 03 December 2019 20:21
Luhut Yakin Ledakan Monas Takkan Bikin Investor Asing Kabur
Ekonomi • 03 December 2019 18:05
Sri Mulyani 'Pede' Ledakan Monas Tak Ciutkan Investasi
Ekonomi • 03 December 2019 16:57
Granat Meledak di Monas, Netizen Ucapkan Duka
Teknologi • 03 December 2019 14:54
TERPOPULER

Gibran Daftar Pilkada Solo, PDIP Tak Beri Karpet Merah
Nasional • 1 jam yang lalu
Sempat Diadang, Satpol PP Bandung Bongkar Rumah di Tamansari
Nasional 3 jam yang lalu
Gibran dan Bobby Maju Pilkada, Jokowi Bantah Bangun Dinasti
Nasional 2 jam yang lalu