Jakarta, CNN Indonesia -- Meski sudah melarang gelaran demo, ratusan personel
polisi tetap mengantisipasi kemungkinan gelaran aksi massa dalam rangka Hari HAM Internasional, di Jayapura,
Papua, Selasa (10/12).
Dari pantauan
Antara, di Jayapura, Selasa (10/12), masyarakat tetap melakukan kegiatan di perkantoran, sekolah, hingga transaksi jual beli, seperti biasa.
Jajaran Brimob Polda Papua tampak sudah berjaga dan menempatkan peralatannya di Taman Imbi Jayapura.
Sementara itu Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Toni Wanggai kepada
Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya berharap pelaksanaan demo tersebut dapat berjalan lancar dan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demo ini merupakan aspirasi masyarakat sehingga publik diberikan kelonggaran untuk menyampaikan, namun tetap harus sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Menurut Toni, jika penyampaian aspirasi ini dilakukan sesuai dengan regulasi yang ada maka dapat menghindari bentrok antara warga dan aparat keamanan.
"Untuk warga sendiri juga diharapkan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab sehingga penyampaian aspirasi ini dapat berjalan dengan lancar dan aman," ujarnya.
Dia menambahkan sedangkan untuk pelanggaran HAM yang terjadi di Papua diharapkan dapat diselesaikan dengan baik oleh pemerintah sehingga masyarakat yang menjadi korban dapat memperoleh hak-haknya.
Sebelumnya, kepolisian tidak menerbitkan izin aksi massa karena permohonan izin aksi yang diajukan tidak mencantumkan penanggung jawab dan organisasi yang mengajukan tidak terdaftar di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
Polres Jayapura menyiagakan 930 aparat keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan demonstrasi massa pada peringatan Hari HAM.
"Situasi kamtibmas kondusif, walaupun begitu anggota masih berjaga jaga di sejumlah kawasan," kata Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Jayapura Kota Iptu Yahya Rumra. (antara/arh)