Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU) Helmy Faishal Zaini membela dua anggota Badan Ansor Serbaguna (
Banser) Depok, Eko Sutriyo dan Wildan, yang mengalami persekusi karena menolak diajak meneriakkan takbir.
Helmy menyayangkan ajakan takbir yang dibarengi dengan persekusi dan kalimat cacian. Padahal menurutnya Islam mengajarkan nilai-nilai perdamaian.
"Islam adalah agama yang mengajak kepada perdamaian, kemanusiaan, toleransi. Takbir adalah kalimat suci yang justru setiap insan harus menjaganya dengan perbuatan dan akhlak," kata Helmy dalam keterangan tertulis kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (11/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helmy menyatakan prihatin karena pemahaman keagamaan berbalut kebencian masih terjadi. Di saat yang sama, Helmy menilai sikap dua anggota Banser itu layak menjadi contoh dalam menghadapi persekusi serupa.
Meski begitu, ia tetap meminta aparat kepolisian memproses hukum atas kejadian itu dan mendorong warga NU untuk tenang dan menghormati proses hukum.
[Gambas:Video CNN]"Mengimbau kepada segenap warga NU untuk tetap temang dan tidak terpancing. Tetap jaga kondusivitas demi tercapaianya kehidupan berbangsa yang damai," ujarnya.
Sebelumnya, akun Twitter @nahdlatululama mengunggah sebuah video yang menayangkan persekusi terhadap dua anggota Banser. Seorang pria mencegat dan memaksa keduanya untuk mengucap takbir.
(dhf/arh)