Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi B
DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari menilai pemberian penghargaan
Adikarya Wisata yang menghabiskan anggaran Rp2,2 miliar hanya program asal-asalan Pemprov DKI Jakarta. Dia menduga program itu dijalankan hanya untuk menyerap anggaran.
"Iya ini tuh menunjukkan bikin program asal-asalan. Enggak jelas," kata dia saat dihubungi
CNNIndonesia.
com, Kamis (19/12).
Bukan tanpa alasan. Eneng menganggap program tersebut cenderung asal-asalan karena Pemprov DKI Jakarta menarik kembali penghargaan yang telah diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini berkaitan dengan penghargaan Adikarya Wisata kategori hiburan malam yang diberikan kepada diskotek Colosseum. Gubernur DKI Jakarta menarik penghargaan itu usai mendapat respons negatif dari publik.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Alberto Ali, yang menyelenggarakan program Adikarya Wisata, juga dicopot Anies.
"Habis diberikan ditarik lagi. Jangan-jangan indikator bikin acara ini hanya memang untuk penyerapan anggaran dan bukan dampak dari dampak," imbuh Eneng.
Sejauh ini, Eneng juga tidak mengetahui indikator yang digunakan untuk Pemprov DKI Jakarta dalam memberi penghargaan Adikarya Wisata kepada sejumlah tempat usaha. Dia gusar.
"Ini membuktikan DKI tidak serius bikin program. Parameter untuk peraih penghargaan ini apa. Setiap pemenang kan harus ada indikator dan reason pemenang," kata Eneng
[Gambas:Video CNN]Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga berencana mempertanyakan anggaran yang digunakan untuk Adikarya Wisata kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta. Nominalnya mencapai Rp2,2 miliar yang diambil dari APBD DKI Jakarta 2019.
Dalam rapat kerja nanti dewan akan mempertanyakan efektifitas penggunaan anggaran.
"Penggunaan anggarannya yang bisa kita diawasi dan itu yang kita pertanyakan dalam rapat kerja nanti," kata Pandapotan saat dihubungi, Kamis (19/12).
Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada 31 tempat usaha. Salah satunya diberikan kepada diskotek Colosseum untuk kategori hiburan malam.
Publik sontak mempertanyakan langkah Pemprov DKI Jakarta tersebut. Terlebih, Badan Nasional Narkotika pernah mendapati pengunjung Colosseum yang positif mengonsumsi narkoba.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak diam. Dia menarik kembali penghargaan yang telah diberikan kepada Colosseum. Dia juga mencopot Plt Kepala Disparbud Alberto Ali.
Adikarya Wisata sendiri menghabiskan APBD DKI Jakarta 2019 sebesar Rp2.220.834.973. Sudah dipublikasikan di laman apbd.jakarta.go.id.
Komponen terbesar dialokasikan untuk honorarium 30 juri, yakni mencapai Rp519.750.000.
(ctr/bmw)