Sekda DKI Jelaskan Tanda Tangan Cetak Anies Terkait Colosseum

CNN Indonesia
Kamis, 19 Des 2019 17:54 WIB
Sekda DKI Jakarta menyebut tanda tangan cetak Gubernur Anies di sertifikat penghargaan Diskotek Colosseum, sama halnya dengan tanda tangan basah.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjelaskan polemik tanda tangan Gubernur Anies Baswedan di sertifikat penghargaan Adikarya Wisata yang sempat diberikan ke Diskotek Colosseum.

Saefullah berkata ada dua jenis tanda tangan yang diakui, yakni tanda tangan basah dan tanda tangan cetak. Dalam kasus penghargaan kepada Colosseum, tanda tangan yang dibubuhkan di sertifikat penghargaan adalah tanda tangan cetak Anies. 

"Nih, ini pulpen ya tanda tangan nih, ini basah," ujar Saefullah sambil menulis di secarik kertas, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/12)..

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau cetak itu bisa pakai stempel, bisa juga di komputer," lanjut dia.

Menurut Saefullah kedua tanda tangan tersebut sama dalam penggunaannya. Perbedaan keduanya terletak pada prosesnya.

Saat dikonfirmasi mengenai keabsahan tanda tangan cetak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sertifikat tersebut, Saefullah tak menjelaskan secara detail. "Tergantung kontennya," jawab dia.

Tanda tangan Anies di sertifikat penghargaan untuk Colosseum jadi sorotan publik. Sebab, penghargaan itu mendapat protes dari sejumlah ormas Islam. 

Tak lama berselang Pemprov DKI mencabut penghargaan tersebut. Anies bahkan mencopot Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, Alberto Ali selaku pihak yang memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada Colosseum.

Anies sendiri mengakui ada tanda tangan cetak dirinya pada sertifikat penghargaan Colosseum. Menurut Anies, tanda tangannya yang dicetak di sertifikat itu sama dengan tanda tangan cetak yang banyak dipergunakan rektor bagi wisudawan.

"Kalau Anda wisuda, rektor kan tanda tangan cetak. Kalau SIM kan cetak. Jadi bukan pemalsuan," kata Anies seperti dalam rekaman yang diterima CNNIndonesia.com.

Anies membantah bahwa tanda tangan cetak tersebut palsu. Namun Anies menuturkan ada dugaan kelalaian dalam kasus pemberian penghargaan tersebut.

"Cuma itu tanda tangan yang dilakukan secara banyak untuk penghargaan. Dan sekarang lagi diperiksa. Nanti kita lihat dimana ," ujar Anies.

Anies menyebut anak buahnya diduga lalai karena tidak mempertimbangkan surat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI soal kaitan Colosseum dengan kasus narkoba.

Kata Anies, rekomendasi itu sudah diterima sejak Oktober atau jauh sebelum penghargaan diberikan.

[Gambas:Video CNN]
"Kelakuan mereka sudah jelas ada surat bulan Oktober, kok masih diproses jadi kandidat dapat penghargaan. Harusnya diproses laporan. Ini malah dikasih penghargaan," ungkap dia.

"Itu fatal. Bagaimana sebuah tempat ada laporan bulan Oktober, bulan Desember dikasih penghargaan. Itu fatal. Maka diperiksa semuanya," tutup dia. (ctr/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER