Jakarta, CNN Indonesia -- UMKM masih menjadi
sektor yang terus ditingkatkan perkembangannya oleh pemerintah. Lewat berbagai pembinaan dan pemberdayaan, UMKM dikembangkan agar dapat bersaing dengan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Presiden Joko Widodo (J
okowi) mengungkapkan, UMKM bisa dibilang masih kalah saing dengan perusahaan besar, apalagi bila berbicara tentang ekspor ke mancanegara. Perbandingannya sangat signifikan terlihat.
"Kontribusi untuk pasar ekspor masih didominasi oleh perusahaan besar sebesar 85,63% sedangkan untuk UMKM sendiri masih sekitar 13,37%," ujar Joko
wi saat melakukan sambutan di pembukaan Acara BRILian Preneur 2019, Jakarta (20/12/2019).
Jokowi juga mengatakan perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan agar UMKM di Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan besar dalam persaingan lokal maupun internasional.
"UMKM itu sebenarnya bisa menyaingi pasar ekspor, yang kita harus lakukan adalah memberikan konsolidasi dan pelatihan-pelatihan," tutur Jokowi.
Menjawab hal tersebut, Bank BRI mengadakan sebuah acara yang bertajuk UMKM Export BRILian Preneur 2019 yang menghadirkan sekitar 155 UMKM
. Gelaran ini dilaksanakan di Assembly Hall JCC Senayan, mulai dari 20 Desember hingga 22 Desember. Para UMKM pun memasarkan hasil produksi dan menjualnya kepada pengunjung yang berasal dari berbagai negara.
Foto: dok. Bank Bri |
Jokowi mengaku sangat senang dengan terselenggaranya acara ini. Ia mengatakan produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM ini sudah sangat bagus dan dirinya tidak ragu untuk mengakui kualitas dari produk-produk UMKM tersebut.
"Pagi ini saya merasa bahagia sekali, karena tadi masuk-masuk saya sudah disuguhi oleh produk-produk dari UMKM kita yang kualitasnya bagus-bagus sekali," ujar Jokowi.
Joko Widodo juga berpesan kepada para UMKM untuk tetap berinovasi agar nantinya produk-produk mereka dapat bersaing dengan produk-produk impor.
"Kita tahu pasar domestik, dan saya tidak mau pasar kita ini dibanjiri oleh produk impor. Caranya hanya satu yaitu kita harus berani untuk bersaing dengan produk-produk impor tersebut," tandas Joko
wi.
Foto: dok. Angga Laraspati |
Di sisi lain, Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan kegiatan ini adalah sebagai wujud komitmen BRI dalam mengembangkan UMKM di Indonesia. Bahkan, pihak Bank BRI sudah memberikan kredit kepada UMKM sebanyak Rp 701
triliun.
"Ini setara dengan 78% dari total kredit sebesar Rp 983 T. Kami juga memiliki 1,2 juta UMKM yang telah naik kelas selama 2019, bila dihitung dari tahun 2017 maka total UMKM yang sudah naik kelas sebanyak 5,5 juta UMKM," ujar Sunarso.
Terkait dengan perkembangan UMKM, Bank BRI juga terus memberikan berbagai program-program yang diperuntukkan bagi kemajuan UMKM
, agar dapat bersaing di pasaran. Berbagai program mulai dari pelatihan hingga program kemitraan juga terus digaungkan oleh Bank BRI. Selain itu, saat ini Bank BRI juga memiliki rumah kreatif BUMN sebanyak 54 RKB atau yang terbanyak dibandingkan dengan yang lainnya.
 Foto. dok: Bank BRI |
Pada kegiatan UMKM Export BRILian Preneur 2019 berbagai kegiatan akan diberikan kepada UMKM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas para UMKM untuk bersaing di pasar internasional. Selain itu, lewat kegiatan ini diharapkan produk-produk UMKM Indonesia dapat dikenal oleh publik mancanegara.
"Nantinya di acara ini akan ada coaching clinic kepada para UMKM, lalu talkshow, UMKM Award, Barista Competition, dan juga Business Matching," ungkap Sunarso
.
Pada konten acara business matching
, sebanyak 155 UMKM yang ada pada acara tersebut akan dipertemukan dengan 74 calon pembeli potensial dari 16 negara dari benuaAmerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Australia.
(adv/adv)