Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri
Tito Karnavian mengaku belum menerima surat pengunduran diri Wakil Bupati (Wabup) Nduga
Wentius Nimiangge. Pihaknya pun akan memastikan kabar itu lewat Kapolda Papua dan Kepala BIN Daerah Papua.
"S
ampai saat ini suratnya belum ada. Kalau suratnya ada untuk mengundurkan diri, kita lihat alasannya sudah tepat apa belum. Ada proses," ujarnya, di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12).
"Saya sudah telepon Kapolda Papua, Kabinda Papua untuk menghubungi yang bersangkutan, mengundurkan diri benar apa tidak. Kalau mengundurkan diri ya keluarkan surat, nanti kita proses," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tito, pihak kepolisian juga akan mendalami dugaan penembakan sopir dan ajudan Wentius yang disebut tewas. Ia mengaku sudah menyampaikan kepada Kapolri Jenderal Idham Azis untuk melakukan proses hukum jika terbukti ada pelanggaran yang dilakukan anggota Polri.
"Diproses kemudian diinvestigasi. kalau terbukti pasti ada sanksi, kalau enggak terbukti ya mungkin dianggap ada kontak tembak. Ini tergantung hasil investigasi," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, Wentius mengundurkan diri dari jabatannya di hadapan masyarakat Nduga pada Selasa (24/12). Ia mengaku tak sanggup melihat sejumlah kekerasan hingga pembunuhan yang menimpa warga sipil. Ia pun kecewa usulannya soal penarikan aparat dari Papua tak direspons Pusat.
"Kita sudah ketemu Menteri, kita sudah ketemu Kapolri, kita sudah ketemu presiden, kita sudah bicara dengan DPR, tapi suara kita tidak bisa didengar oleh pemerintah pusat maupun dari TNI dan Polri," ujar dia, kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/12)
"Karena jabatan itu pertama dilepas dengan jenazah, ini supir saya yang ditembak, ajudan saya," ia menambahkan.
(fra/arh)