Jakarta, CNN Indonesia --
Banjir yang merendam sejumlah rumah di Kemang Selatan, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sejak Rabu (1/1) dini hari belum surut. Pemadaman listrik sejak pukul 12.00 WIB juga menjadikan aktivitas warga lumpuh.
Pantauan
CNNIndonesia, banjir setinggi dada orang dewasa membuat beberapa warga mengungsi. Namun ada juga beberapa yang memilih tinggal.
Ahmad Rudi, mengaku banjir awal tahun ini merupakan banjir terparah selama ia menetap sejak tahun 1990.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu banjir tahun 2007 dan 2009 sudah parah. Dan disini tahun 2020, awal tahun ini yang paling parah," ujarnya
Melihat kondisi rumahnya yang dekat dengan Sungai Krukut, serta melihat intensitas hujan sejak dini hari. Ahmad mengatakan sudah mulai mengevakuasi barang berharganya sejak pukul 04.00 WIB.
[Gambas:Video CNN]"Iya hujan udah mulai jam 2-4 pagi. Nah airnya dah naik pas jam 7 pagi," tuturnya
Ia mengatakan beberapa tim evakuator sudah mulai datang sejak siang dan sore tadi. Beberapa masyarakat juga turut membantu dengan mengirimkan makanan, cemilan, serta pakaian hangat.
Ia memilih bertahan menjaga rumah meski jelang malam dan tidak ada sumber penerangan.
Tak jauh dari rumah Ahmad, Bayu Rangga Jati asik bermain di atas karet ban. Ia mengatakan rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari tempatnya lebih parah, karena terendam banjir hingga atap rumah.
"Tapi seneng bisa main banjir-banjiran," Katanya.
Sementara, Andri, warga Kemang, menyebut banjir sudah terjadi sejak Selasa (1/1) malam akibat debit air yang tinggi. Banjir itu, kata dia, membuat lalu lintas juga sempat macet parah.
(khr/arh)