Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPRD
DKI Jakarta Mohammad Taufik meminta agar rekannya di DPRD bisa menyumbangkan uang sebesar 10 persen dari pendapatan untuk membantu korban
banjir di ibu kota.
Taufik mengklaim permintaan tersebut sudah disampaikannya kepada Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta. Ia juga mengklaimmendapat respons positif dari banyak pihak.
"Saya mengajak untuk menyisihkan 10 persen
take home pay-nya bukan dari gaji. Dan tadi saya sudah menyerahkan kepada pak Sekwan saya kira
Insya Allah teman-teman bersedia," kata Taufik di DPRD DKI Jakarta, Senin (6/1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik memperkirakan jika bantuan tersebut bisa dilaksanakan secara pukul rata, satu orang anggota DPRD minimal dapat menyumbang kira-kira sebesar Rp10 juta. Sumbangan tersebut merupakan angka minimal yang diterima oleh anggota DPRD DKI.
"Saya anggap saya Rp10 juta saya bilang sekwan kalau kurang nanti dibilang. Saya suruh sekwan yang menyerahkan. Kalau kita nanti dipikir.., nanti sekwan saja," jelas dia.
Di tempat yang sama, Taufik juga berbicara mengenai polemik naturalisasi dan normalisasi yang sempat diperdebatkan. Menurut Taufik, inti kedua padanan kata tersebut adalah memperluas kawasan sungai Ciliwung.
Taufik juga menyarankan agar permasalahan banjir tidak hanya menjadi tumpuan Ibu Kota. Ia mengajak anggota dewan dari berbagai kota penyangga turut membahas banjir tersebut.
"Jadi jangan dipertentangkan justru dilaksanakan. Yang kedua banjir kemarin itu kalau anda lihat ketumpahan air Katulampa begitu besar. 13 sungai yang ada di Jakarta tidak bisa menampung sehingga meluber di samping ada curah hujan yang besar," jelas Taufik.
[Gambas:Video CNN]"Karena itu saya kira mestinya ada semacam upaya dan ini DPRD akan berinisiatif untuk mengundang semua PUPR Wali Kota Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi kita akan undang para ahli tata ruang tata kota ahli urusan air nanti sama-sama kita pikirkan," lanjut dia.
Terakhir, Taufik enggan membandingkan dana penanganan banjir di Jakarta dengan dana Formula E. Menurutnya masalah banjir lebih substantif jika dibahas bersama daerah yang terdampak banjir pula.
"Soal perbandingan dengan Formula E itu orang nyari-nyari saja. Sudahlah jangan julid hatinya lebih baik duduk bareng memberikan konsep apa. 13 sungai itu bukan punya pemda sehingga itu enggak bisa dibuat apa-apa oleh pemda," tutup dia.
(ctr/agt)