Dua Kantor Pemerintah Rusak Akibat Gempa Sinabang Aceh

CNN Indonesia
Rabu, 08 Jan 2020 00:16 WIB
Dua unit kantor pemerintahan di Kabupaten Simeulue, Aceh, retak akibat diguncang gempa magnitudo 6,4. Sebagian kaca jendela bangunan itu pun pecah.
Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa. (Foto: Dok. BNPB)
Aceh, CNN Indonesia -- Dua unit kantor pemerintahan di Kabupaten Simeulue, Aceh, mengalami keretakan akibat diguncang gempa magnitudo 6,4 pada Selasa (7/1) pukul 13.05 WIB. Sebagian kaca jendela bangunan itu pun pecah.

Gempa tersebut ikut merusak bagian jendela kaca kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Simeulue. Selain itu, bangunan kantor Satpol PP setempat juga retak.

"Hingga saat ini laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut sebanyak 2 unit sarana pemerintah mengalami keretakan ringan, dan sebagian kaca jendela pecah," kata kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi saat dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya mengimbau warga menghindari bangunan retak akibat gempa. Warga juga diminta memeriksa bangunan tempat tinggalnya sebelum masuk kembali ke rumah masing-masing.


Hasil monitoring BMKG menunjukkan ada satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,3 SR pada pukul 13.45 WIB.

"Kita mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.



Merujuk informasi BMKG, gempa terjadi di 24 kilometer barat daya Sinabang dengan kedalaman 13 kilometer. Lokasi gempa berada di titik koordinat 2.29 Lintang Utara, 96.24 Bujur Tmur.

BMKG menyatakan gempa yang berpusat di Barat Daya Sinabang itu tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, banyak warga yang dilanda kepanikan.

Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang kepulauan Simeulue. Gempa itu dirasakan oleh warga sekitar. Adapun dampak guncangan gempa bumi ini juga turut dirasakan di Kabupaten Tapak Tuan, Aceh Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli.


[Gambas:Video CNN] (dra/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER