Sempat Adu Mulut, Massa anti-Anies Pindah ke Patung Kuda

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jan 2020 16:35 WIB
Massa Jakarta Bergerak yang menuntut Gubernur Anies mundur, terpaksa dipindah ke Patung Kuda dari Balai Kota, untuk menghindari konflik.
Massa Jakarta Bergerak demonstrasi di Balai Kota menuntut Anies Baswedan mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Massa Jakarta Bergerak yang menggelar demonstrasi menuntut Gubernur DKI Anies Baswedan mundur, pindah dari depan Balai Kota menuju Patung Kuda Arjuna Wiwaha, untuk menghindari konflik dengan massa pro Anies yang berada di Balai Kota

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, saat melakukan long march menuju Patung Kuda Arjuna Wiwaha, sempat terjadi adu mulut antara dua kelompok, namun tidak berlangsung lama karena penjagaan polisi.

"Iya dipindah ke sini (Patung Kuda Arjuna Wiwaha). Karena di sana massanya banyak. Agar tidak terjadi konflik," kata salah seorang anggota kepolisian yang berjaga di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Selasa (14/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, massa Jakarta Bergerak tetap melakukan orasi, tampak politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung berorasi. Massa juga terdengar bernyanyi meminta Anies Baswedan mundur.

"Turunkan Anies, Turunkan Anies," kata dia yang disambut teriakan massa.

Sebelumnya, Koordinator Aksi, Sisca Rumondor mengatakan pihaknya datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait kinerja Anies Baswedan yang dianggap tidak becus memimpin Jakarta dalam dua tahun ini.

"Bukan hanya musibah banjir, namun selama dua tahun menjabat di Jakarta, kami melihat apa yang dikerjakan tidak membawa kesejahteraan kepada warganya, terlebih dengan musibah banjir kemarin," kata dia.
Masa aksi Kawal Anies, dari Forkabi dan Bang Japar berkumpul di Balaikota. Jakarta, Selasa, 14 Januari 2020.Masa aksi Kawal Anies, dari Forkabi dan Bang Japar berkumpul di Balai Kota. Jakarta, Selasa, 14 Januari 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Ia mengatakan saat musibah banjir yang terjadi awal tahun lalu, pihaknya menyayangkan pencegahan dan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Pemprov DKI.

[Gambas:Video CNN]
"Kami ini terkumpul dari berbagai elemen, dari hanya ajakan sederhana di media sosial. Ajakan tersambut oleh teman-teman yang ingin ke balai kota. Kalau ada aksi yang lain, itu adalah kebebasan berpendapat dilindungi undang undang," ucap dia.

Lebih jauh, terkait dengan kinerja Anies selama dua tahun ini, ia mengklaim banyak janji Anies yang tidak terealisasi dan hanya menjual retorika kata-kata.

"Kalau mau dikupas, banyak sekali. Kami bukan mau merinci. Misalnya pelebaran trotoar, ada yang ukuran sekian, malah mengganggu pihak yang lain. Mengakibatkan kemacetan. Terus trek sepeda di Jakarta, hari gini kan jarang yang naik sepeda, akhirnya yang rugi motor," ujar dia. (yoa/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER