Jakarta, CNN Indonesia -- General Affair Resort Plataran Komodo, Acin mengungkapkan
kapal phinisi yang ditumpangi rombongan
wartawan istana tenggelam karena hantaman gelombang besar dan angin kencang di antara pulau Bidadari dan Waececu, Nusa Tenggara Timur.
Saat itu rombongan wartawan tengah dalam perjalanan pulang sehabis mengambil gambar di Pulau Bidadari.
"KM Plataran Bali Phinisi yang ditumpangi mereka tenggelam karena dihantam angin dan gelombang saat mereka hendak kembali ke Plataran usai mengambil gambar di Pulau Bidadari," kata Acin, dilansir dari
Antara, Selasa (21/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian bermula saat sejumlah wartawan itu hendak mengambil gambar dengan latar belakang Pulau Bidadari di kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK). Setelah itu, mereka kembali ke Plataran Komodo.
Saat itu gelombang besar dan angin kencang menerjang kapal tersebut. Semua rombongan, termasuk enam wartawan media nasional yang ada di atas kapal panik. Hantaman gelombang dan angin menyebabkan kapal tersebut semakin tak seimbang.
Karena tak seimbang dan gelombang tinggi membuat kapal tersebut semakin miring ke kiri. Hal tersebut berujung pada patahnya tiang layar kapal sehingga kapalpun tenggelam.
"Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun infonya sejumlah peralatan seperti kamera hilang. Peristiwa ini terjadi pada pukul 12.30 Wita," ujar Acin.
[Gambas:Video CNN]Saat ini, kata dia, sejumlah wartawan dari enam media yakni LKBN ANTARA, Kompas, TVRI, Berita Satu TV, Liputan6.com, dan SCTV tersebut sudah berada di Resort Plataran Komodo.
Selain enam wartawan tersebut terdapat dua staf Biro Pers yang ikut menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Mereka kini menjalani perawatan di resort tersebut karena masih trauma dengan peristiwa itu. Namun dikabarkan mereka akan langsung diberangkatkan ke Jakarta.
(antara/osc)