Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi III Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding mengkritik Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly terkait simpang siur keberadaan tersangka dugaan suap PAW Anggota DPR 2019-2024,
Harun Masiku. Dia menilai Yasonna tak mampu melakukan koordinasi terhadap jajarannya, khususnya Direktorat Jenderal Imigrasi yang berbeda pengakuan terkait posisi Harun.
"Iya-iya itu terjadi missed. Satu institusi apalagi pemerintah di satu sisi Menkumham tidak mampu untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan jajaran di bawahnya menyangkut keberadaan seseorang. Apalagi terkait dalam satu kasus," kata Sudding kepada wartawan saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (22/1).
Diketahui Ditjen Imigrasi memberi informasi berbeda terkait keberadaan Harun. Ditjen Imigrasi sebelumnya menyebut Harun sudah berada di Singapura pada 6 Januari 2020, atau dua hari sebelum KPK melakukan OTT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun belakangan, Ronny justru 'merevisi' informasi tersebut. Mantan Kapolda Bali itu menyebut bahwa Harun sudah berada di Indonesia pada sejak 7 Januari, atau sekitar 24 jam sebelum operasi senyap tim KPK.
Tak cuma soal perbedaan informasi yang disampaikan, Sudding juga menyoroti kehadiran Yasonna dalam konferensi pers tim hukum DPP PDIP terkait OTT KPK. Sudding menduga kehadiran Yasonna yang notabene orang nomor satu di Kemenkumham itu turut melatarbelakangi terjadinya simpang siur informasi keberadaan Harun, rekannya sesama kader PDIP.
"Apakah dalam rangka untuk menutup-nutupi keberadaan yang bersangkutan, sehingga tanpa ada koordinasi terlebih dahulu sebagai pejabat tertinggi dalam satu instansi memberikan suatu statement ke publik tanpa me-recheck terlebih dahulu kebenaran informasi yang disampaikan," ujar dia.
"Padahal, sebagai menteri, Ia harus tahu semuanya tentang apa yang terjadi di kementeriannya," timpal dia.
[Gambas:Video CNN] (mjo/osc)