Jakarta, CNN Indonesia --
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menerapkan pemeriksaan berlapis terhadap penumpang penerbangan asal
China. Pengetatan ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran
virus corona (2019-nCov).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf mengatakan saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan merinci terhadap setiap penumpang asal China.
"Kalau selama ini kita menggunakan
thermal scanner (pemindai suhu tubuh) yang sifatnya massal, sehingga orang hanya lewat saja. Tapi sekarang kita mendekat ke tempat pendaratan, kemudian penumpang yang turun kita lakukan pemeriksaan satu per satu," kata Anas saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, penumpang asal China akan melalui pemindai suhu tubuh. Alat tersebut berupa empat kamera yang tergantung di jalur kedatangan penumpang. Alat itu dilengkapi layar yang menayangkan suhu tubuh setiap orang yang terpindai.
Kemudian petugas karantina kesehatan dari KKP memeriksa satu per satu penumpang asal China menggunakan
thermal gun. Alat pemindai suhu tubuh itu berbentuk seperti pistol dan digunakan dengan cara menodongkannya ke dahi penumpang.
Setelah pemindaian, penumpang diminta menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (
Health Alert Card) ke pos karantina kesehatan KKP. Kartu berwarna kuning tersebut berisi data kesehatan dan penerbangan penumpang.
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Anas mengatakan hingga kini belum ditemukan penumpang yang diduga terjangkit corona. Akan tetapi bandara tetap mempertebal pengawasan, khususnya terhadap penerbangan asal China.
"Sementara ini konsentrasi pesawat asal China karena kita tahu juga dari negara lain belum ada bukti penularan setempat. Tetap kita awasi yang lain, tapi eskalasinya berbeda dengan penerbangan asal China," tuturnya.
Korban meninggal akibat virus corona di China terus meningkat hingga mencapai 106 orang. Sementara jumlah kasus terbaru dikonfirmasi hampir 1.300.
Dikutip dari
AFP, Selasa (28/1), di Provinsi Hubei, sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal, dan 1.291 terinfeksi. Dengan demikian, total kasus yang dikonfirmasi secara nasional naik drastis menjadi lebih dari 4.000 orang.
Komisi Kesehatan Hubei mengungkapkan penularan terpantau tetap berasal dari ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan.
[Gambas:Video CNN] (dhf/pmg)