Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir merendam 11 RW di tiga perumahan di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten
Tangerang. Masing-masing yakni, Perumahan Permata, Total Persada Raya, dan Regency II.
Pantauan
CNNIndonesia.com, hingga Selasa (4/2) siang ketinggian bervariasi antara 60-1,5 meter.
Kepala Desa Gelam Jaya, Muhammad Sanusi mengatakan banjir disebabkan karena tanggul sungai Cirarab jebol dan hujan yang turun sejak Minggu (2/1) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggul jebol. Tanggul di kantor desa. Kali Cirarab," kata Sanusi kepada
CNNIndonesia.com di posko pengungsian, Selasa (4/2).
Sanusi menyampaikan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan jumlah jiwa dan kepala keluarga yang terdampak banjir sejak Senin lalu itu. Hal itu lantaran kantor Kepala Desa Gelam Jaya juga ikut terendam.
Untuk sementara, pihaknya hanya menyiapkan satu posko pengungsian pusat yang dijadikan dapur umum untuk warga korban banjir. Sementara sisanya kata Sanusi masing-masing RW telah menyiapkannya seperti di tempat ibadah dan tenda pengungsian mandiri.
"Ke posko rumah ibadah. Cuma itu aja. Yang lainnya tidak ada pengalihan evakuasi keluar tidak ada," katanya.
 Air merendam perumahan di Tangerang. (CNN Indonesia/Thohirin) |
Sanusi mengaku kini pihaknya masih telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Tangerang, termasuk meminta bantuan kepada Dinas Bina Marga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, dan Basarnas.
Ia mengatakan kini pihaknya tengah berkordinasi dengan petugas di lapangan untuk menyiapkan sejumlah kebutuhan logistik untuk dibagikan kepada warga korban di masing-masing titik pengungsian.
Sejauh ini kata Sanusi kebutuhan logistik untuk warga cukup aman. Namun demikian, ia mengaku masih membutuhkannya untuk beberapa hari ke depan sambil menanti air surut.
"Pembagian logistik. Makanan yang sudah siap makan. Siap saji dan air. Kita keliling terus," kata Sanusi.
[Gambas:Video CNN] (thr/ugo)