Bupati Bantah Warga Eksodus karena Karantina WNI dari China

CNN Indonesia
Selasa, 04 Feb 2020 16:27 WIB
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal membantah isu warga Kabupaten Natuna melakukan eksodus karena khawatir tertular virus novel corona.
Natuna. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal membantah isu warga Kabupaten Natuna melakukan eksodus karena khawatir tertular virus novel corona (2019-nCov).

Isu itu berembus usai pemerintah pusat menetapkan Natuna sebagai lokasi karantina 238 orang WNI yang dievakuasi dari China karena wabah corona.

Abdul berkata jika warga Natuna melakukan eksodus, maka kabupaten itu akan sepi. Sementara saat ini masih banyak warga yang menetap di rumah mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada istilah eksodus, kalau eksodus kosong lah Natuna itu," kata Abdul kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2).

Abdul menjelaskan wilayahnya berbentuk kepulauan. Sehingga wajar saja bila ada warga yang berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari.


Dia mencontohkan bisa saja warga ramai-ramai pergi ke Pulau Midai karena saat ini sedang musim panen cengkeh. Bisa pula warga sedang ke Pulau Serasan karena kebetulan sedang ada jadwal kapal ke pulau tersebut.

Ketua DPW PAN itu mengklaim masyarakat Natuna sudah mulai mengerti kebijakan karantina tersebut. Sebab pemerintah telah memastikan lokasi karantina tertutup dari aktivitas warga sekitar.

"Ya memang itu kan pangkalan militer, ditutup, enggak bisa masuk lagi," tuturnya.

Sebelumnya, terjadi gelombang penolakan warga Natuna terhadap kebijakan pemerintah menggunakan fasilitas militer di sana sebagai lokasi karantina. Fasilitas itu digunakan untuk menampung 238 WNI yang baru dievakuasi dari Hubei, China, karena wabah virus novel corona (2019-nCov).

[Gambas:Video CNN]

(dhf/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER